Hari Menopause Sedunia 2025: Sejarah, Tema, dan Pentingnya 6 Pilar Lifestyle Medicine buat Perempuan
MAKANAN sehat yang kaya serat, kalsium, dan vitamin D dapat menjaga kesehatan tulang di masa menopause. --iStock--
MALANG, DISWAYMALANG.ID –Setiap tanggal 18 Oktober, dunia memperingati Hari Menopause Sedunia sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan perempuan pada masa perubahan hormon alami ini.
Hari Menopause Sedunia kali pertama ditetapkan pada tahun 1984 oleh World Health Organization (WHO) dan International Menopause Society (IMS) dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang menopause. Sebuah kondisi alami yang memengaruhi wanita seiring bertambahnya usia.
Pada 2020, IMS memperluas kampanye ini dengan menetapkan Oktober sebagai Bulan Kesadaran Menopause Sedunia, dan tanggal 18 Oktober sebagai puncak peringatannya.
Peringatan ini diadakan untuk mengedukasi dan memberikan dukungan kepada wanita yang memasuki fase menopause, termasuk berbagi informasi medis yang bermanfaat melalui kerjasama dengan penyedia layanan kesehatan.
Menopause merupakan fase alami yang terjadi ketika hormon reproduksi wanita mulai menurun, biasanya pada usia 45 hingga 55 tahun, ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi.
Menurut WHO, menopause umumnya disebabkan oleh hilangnya fungsi folikel ovarium, yang menyebabkan ovarium berhenti melepaskan sel telur untuk pembuahan. Secara alami, menopause dianggap terjadi setelah seorang wanita tidak mengalami menstruasi.
Selama 12 bulan berturut-turut, tanpa adanya kondisi fisiologis atau medis lain. Meskipun tidak bisa diprediksi kapan menopause akan terjadi, beberapa faktor seperti demografi, kesehatan, dan genetika dapat memengaruhi usia menopause.
Tema Hari Menopause Sedunia Tahun 2025
Hari Menopause Sedunia Tahun 2025 mengusung tema Lifestyle Medicine. Tema ini menekankan pentingnya penerapan gaya hidup sehat sebagai kunci menjaga keseimbangan fisik dan mental saat menopause.
Melalui peringatan ini, perempuan diajak untuk lebih memahami tubuhnya dan menerapkan kebiasaan positif demi kualitas hidup yang lebih baik.
Lifestyle Medicine menyoroti perubahan gaya hidup yang dapat menjadi obat alami bagi perempuan di masa menopause. Sebab, ada perubahan hormon signifikan yang memengaruhi fisik dan mental.
American College of Lifestyle Medicine menuliskan bahwa pendekatan ini berfokus pada 6 pilar utama. Yaitu, pola makan seimbang, aktivitas fisik rutin, tidur cukup, manajemen stres, hubungan sosial positif, dan stop merokok.
Menurut The International Menopause Society (IMS), gaya hidup sehat bisa membantu perempuan mengatasi gejala-gejala seperti hot flashes, perubahan suasana hati, dan gangguan tidur.
Gaya hidup sehat juga berperan penting dalam mencegah penyakit kronis seperti osteoporosis, penyakit jantung, dan diabetes.
Mengonsumsi makanan kaya serat, kalsium, dan vitamin D bagus bagi kesehatan tulang. Selain itu, teknik relaksasi dan dukungan sosial dari keluarga atau komunitas dapat memperkuat mental pada masa transisi ini.
Dengan kata lain, melalui tema ini, perempuan diajak untuk melihat menopause bukan sebagai akhir dari vitalitas, tetapi sebagai kesempatan untuk membangun gaya hidup baru yang lebih seimbang, sehat, dan penuh kesadaran.
Perbanyak Makan Nabati seperti Tempe dan Kacang-kacangan
Penerapan Lifestyle Medicine tidak selalu membutuhkan perubahan besar. Hal tersebut justru dimulai dari kebiasaan sederhana yang konsisten dilakukan setiap hari.
The International Menopause Society (IMS) menyarankan perubahan pola makan seperti memperbanyak konsumsi sayur, buah, biji-bijian utuh, serta protein nabati, seperti tempe dan kacang-kacangan.
Nutrisi yang disebutkan itu dapat membantu menyeimbangkan hormon dan mengurangi gejala menopause.
Menurut Harvard Health Publishing, olahraga ringan seperti yoga, jalan pagi, atau berenang juga efektif menurunkan frekuensi hot flashes, memperbaiki suasana hati, dan menjaga kebugaran jantung.
Tidur berkualitas juga harus menjadi prioritas. Hindari kafein pada malam hari, batasi penggunaan gawai sebelum tidur, dan ciptakan rutinitas tidur yang tenang agar tubuh mendapatkan waktu pemulihan optimal.
Tenangkan Pikiran dan Tingkatkan Rasa Syukur
Manajemen stres juga berperan besar dalam menjaga keseimbangan mental. Contohnya praktik mindfulness, meditasi, dan menulis jurnal. Semua itu dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan rasa syukur.
Dukungan sosial dari keluarga dan komunitas, seperti berbagi cerita dan pengalaman dengan sesama perempuan, dapat mengurangi rasa cemas. Aktivitas itu menumbuhkan semangat, serta memperkuat kebersamaan.
Tema Hari Menopause Sedunia 2025 menjadi pengingat bahwa menopause bukan akhir dari masa produktif, melainkan awal baru untuk hidup lebih sehat dan sadar.
Dengan menerapkan gaya hidup positif seperti yang ditekankan dalam Lifestyle Medicine, masa transisi ini dapat dijalani dengan tubuh yang lebih kuat dan pikiran yang lebih tenang.
Menopause bukan tanda penuaan, tetapi kesempatan untuk tumbuh, beradaptasi, dan menikmati hidup dengan versi terbaik diri sendiri.
Sumber: disway news network
