Wabup Malang Datangi Santerra De Laponte, Cek Perizinan, Yakin Oke, lalu Minta Buka di Malang Selatan
Santerra de Laponte--
PUJON, DISWAYMALANG.ID- Di tengah heboh masalah perizinan tempat wisata Florawisata Santerra De Laponte, Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib menggelar kunjungan kerja mendadak ke tempat wisata yang berlokasi di Jalan Jurangrejo, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang itu. Dalam kunjungan pada Selasa (17/6) siang itu, Wabup Lathifah sempat mengkonfirmasi soal perizinan.
Diterima langsung Manager Operasional Florawisata Santerra De Laponte Viki Litiawan Cesi bersama jajaran, Wabup mendapat laporan bahwa soal perizinan tidak ada masalah. Dikatakannya, semuanya sudah sesuai dengan prosedur meski ada beberapa hal yang masih dalam proses perizinan.
''Aset seperti Florawisata Santerra De Laponte ini harus kita jaga mengingat kontribusi nyata mulai dari pajak hingga pemberdayaan masyarakat sekitar seperti pengelolaan parkir, umkm sekitar juga hidup dan tentu saja penyerapan tenaga kerja lokal," tegas Wabup Lathifah.
Wabup juga mendorong agar manajemen Florawisata Santerra De Laponte juga mengembangkan sayapnya dengan mendirikan tempat wisata di wilayah lainnya Kabupaten Malang. Seperti di Kecamatan Poncokusumo dan juga di wilayah Malang Selatan.
''Alhamdulillah ternyata gayung bersambut, ke depan Florawisata Santerra De Laponte mau melebarkan wisatanya dengan mendirikan tempat wisata di daerah pantai atau Malang Selatan," tambahnya.

Wabup Malang (kerudung pink) saat berkunjung di kantor Santerra de Laponte, Selasa (17/6)--malangkab.go.id
Dimasalahkan Anggota DPRD
Beberapa minggu terakhir ini, Santerra De Laponte ramai jadi bahan berita di berbagai media di Malang. Bermula dari pernyataan anggota DPRD Kabupaten Malang yang menyebut izin salah satu destinasi wisata populer di Malang ini belum lengkap perizinannya. Khususnya, saat melakukan pengembangan.
BACA JUGA:Dorong Literasi Pedesaan, Dosen UM Promosikan Perpustakaan Desa Lewat Medsos dan Aksi Inovatif
Di sisi lain, ada juga yang memberitakan kekhawatiran masyarakat setempat jika Santerra De Laponte sampai ditutup. Mereka antara lain tukang ojek dan pedagang lokal yang khawatir kehilangan pendapatan jika destinasi wisata bunga ini terus dimasalahkan. (*)
Sumber: malangkab.go.id
