1 tahun disway

6.000 Mahasiswa UM Ikuti Kuliah Kebangsaan “Cinta Bangga Paham Rupiah”

6.000 Mahasiswa UM Ikuti Kuliah Kebangsaan “Cinta Bangga Paham Rupiah”

--

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID – Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) menggelar kuliah kebangsaan bertajuk “Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah Kebangsaan” di Graha Cakrawala, Senin (29/9). Acara ini diikuti sekitar 6.000 mahasiswa dengan menghadirkan sejumlah tokoh nasional sebagai narasumber.

Kuliah kebangsaan ini mengusung tema “Menciptakan Generasi Muda yang Berkualitas dengan Semangat Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah”. Kegiatan tersebut bertujuan membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda sekaligus meningkatkan literasi tentang Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa.

Hadir sebagai pembicara, Sandiaga Uno, pengusaha sekaligus mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,  Hariyono Rektor UM; serta Husein Bin Ja’far Al Hadar (Habib Ja’far), pendakwah dan penulis muda. Diskusi dipandu oleh Yogi Dwi Satrio, dosen FEB UM.

Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UM, Heny Kusdiyanti, menjelaskan bahwa Rupiah bukan sekadar alat tukar, melainkan simbol perjuangan dan identitas bangsa.

“Rupiah adalah denyut nadi bangsa kita, simbol kerja keras petani di sawah, buruh di pabrik, hingga generasi muda yang ingin membangun Indonesia lebih baik. Mencintai Rupiah berarti menghargai itu semua,” ujarnya.

BACA JUGA:UM Raih 23 Hibah Hilirisasi Riset, Kucurkan Dana Sebesar Rp4,8 Miliar

Menurut Heny, rasa bangga terhadap Rupiah juga harus ditumbuhkan di tengah derasnya dominasi mata uang asing. “Bangga dengan Rupiah artinya percaya pada kekuatan ekonomi kita sendiri. Memahami Rupiah berarti tahu nilainya, cara merawatnya, dan bagaimana ia bisa membawa kita menuju masa depan yang lebih sejahtera,” tambahnya.

Dalam kuliah kebangsaan ini, para pembicara mendorong mahasiswa untuk menjadikan Rupiah sebagai simbol nasionalisme sekaligus sarana membangun kemandirian ekonomi. Sandiaga Uno menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif lokal, sementara Habib Ja’far menyoroti Rupiah sebagai jembatan solidaritas dan keberkahan bangsa.

Acara yang berlangsung interaktif ini diharapkan dapat memperkuat karakter mahasiswa agar lebih bijak dalam mengelola keuangan sekaligus mendukung produk-produk dalam negeri. “Melalui gerakan cinta, bangga, dan paham Rupiah, kita membuktikan bahwa generasi muda siap menjaga stabilitas ekonomi bangsa,” tutup Heny. (ab)

Sumber: