1 tahun disway

Dosen FEB UM Bahas AI dalam Pembelajaran di Konferensi Internasional di Malaysia

Dosen FEB UM Bahas AI dalam Pembelajaran di Konferensi Internasional di Malaysia

Ro'ufah saat mempresentasikan hasil penelitiannya dalam konferensi internasional yang diselenggarakan universitas di Malaysia--um.ac.id

 LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Universitas Negeri Malang (UM) kembali mengirimkan salah satu dosennya menjadi pembicara di forum konferensi internasional. Kali ini, adalah Ro’ufah Inayati, S.Pd., M.Pd. yang menjadi pemateri dalam International Conference on Global Education XI (ICGE XI) yang diselenggarakan oleh Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Dalam konferensi yang diselenggarakan pada Kamis (15/5) itu, dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM ini mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “The Use of ChatGPT by Students in Learning Activities”. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan kecerdasan buatan oleh mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran.

Dalam penelitiannya, Ro'ufah menyoroti bagaimana ChatGPT mampu meningkatkan akses informasi, mempercepat literasi digital, dan mendukung pembelajaran mandiri. Sekaligus menjadi bagian dari inovasi teknologi pendidikan di UM.

BACA JUGA:Pembelajaran di Sekolah Rakyat Akan Gunakan Aplikasi Sekolahku

Menurut Ro'ufah, mahasiswa kini bukan hanya penerima pengetahuan, tetapi juga pengguna teknologi canggih seperti ChatGPT. "Studi ini menunjukkan bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi belajar dan personalisasi pembelajaran, sambil tetap menekankan pentingnya regulasi etis dan pendampingan dosen,” paparnya.

Dia juga menyebut, AI menawarkan banyak manfaat signifikan dalam dunia pendidikan. Dengan algoritma canggih, teknologi ini dapat menganalisis data belajar mahasiswa untuk menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan individu. Hal ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan mendalam.

BACA JUGA:Ini 9 Cara Manfaatkan AI untuk Bantu Susun Pertanyaan Wawancara Kualitatif Buat Skripsi

Selain itu, lanjut Ro'ufah, AI juga mempermudah akses ke informasi yang luas serta mendukung efisiensi administrasi akademik, memungkinkan dosen fokus pada interaksi langsung dengan mahasiswa.

Dalam sesi paralel, Ro’ufah juga membahas tantangan dan peluang pendidikan di era AI, menegaskan pentingnya penerapan teknologi yang etis dan terarah di perguruan tinggi.

Reputasi Global

Partisipasi UM yang diwakili Ro'ufah dalam ICGE XI turut meningkatkan reputasi FEB UM di kancah global. 

Dengan langkah ini, UM berharap dapat menciptakan generasi pendidik dan mahasiswa yang digital, inovatif, serta siap berkontribusi positif bagi masyarakat.

BACA JUGA:Dunia Kerja dan Bisnis Tak Hanya Soal Bersaing, Kenali yang Ini: Porter's Five Forces

Penelitian Ro'ufah ini juga relevan dengan Sustainable Development Goal (SDG) 9, yang berfokus pada industri, inovasi, dan infrastruktur, khususnya dalam memperkuat infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung pendidikan. Selain itu, penelitian ini juga mendukung SDG 4 terkait pendidikan berkualitas dengan mempromosikan literasi digital dan inovasi pembelajaran berbasis teknologi. (*)

Sumber: um.ac.id