Limbah Pertanian Jadi Pakan, Tim UB Perkuat Ketahanan Pakan Sapi Madura di Bangkalan
Pabrik mini pakan ternak Kelompok Tani Agung 1 memproduksi silase dari limbah pertanian dipadu dengan konsentrat. Kelompok Tani Agung 1 memanfaatkan silase sebagai bagian dari ransum untuk penggemukan dan pemeliharaan sapi Madura. -foto: Fapet UB--
Dari sisi hasil, tim pendamping melaporkan bahwa penerapan pakan yang diproduksi kelompok berkorelasi dengan peningkatan pertambahan bobot badan sapi hingga lebih dari 0,60 kilogram per ekor per hari, serta perbaikan performa reproduksi induk.
Indikator tersebut relevan bagi usaha penggemukan sapi rakyat karena pakan merupakan komponen biaya terbesar. Sehingga perbaikan mutu dan ketersediaan pakan berpotensi meningkatkan efisiensi usaha.
Pada saat yang sama, program ini menargetkan penguatan kesejahteraan petani–peternak melalui efisiensi pakan dan peningkatan nilai tambah dari bahan baku lokal yang sebelumnya terbuang.
Feses Sapi Diolah untuk Kompos
Pendekatan ekonomi sirkular juga diperkuat melalui pemanfaatan limbah ternak. Feses sapi diolah menjadi kompos untuk mendukung produktivitas lahan pertanian. Sehingga manfaat program tidak hanya berhenti di kandang, tetapi kembali ke lahan sebagai input produksi.
Dengan demikian, terbentuk alur pemanfaatan sumberdaya yang lebih terintegrasi: limbah pertanian diolah menjadi pakan, pakan meningkatkan produktivitas sapi, dan limbah ternak dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik.
“Pengabdian ini kami rancang bukan sekadar untuk menaikkan produktivitas sapi Madura, tetapi juga membangun ekosistem inovasi yang tetap berakar pada kearifan lokal. Kami ingin membuktikan bahwa peternakan rakyat bisa maju, modern, dan tetap menjaga identitas Madura,” ujar Prof Mashudi.
Ke depan, tim berharap model pendampingan ini dapat direplikasi di sentra-sentra sapi rakyat lain yang menghadapi pola masalah serupa. Khususnya wilayah dengan fluktuasi hijauan yang tinggi dan ketersediaan limbah pertanian yang melimpah.
Dengan penguatan kapasitas kelompok, standardisasi proses, serta pendampingan berkelanjutan, pengolahan limbah pertanian menjadi pakan diharapkan menjadi strategi teknis sekaligus ekonomi untuk memperkuat ketahanan pakan dan keberlanjutan peternakan rakyat.
Sumber:
