UM Lepas Delegasi Abdidaya Ormawa dan Kontes Kapal Indonesia 2025
Pelepasan delegasi oleh Pimpinan UM merupakan bentuk dukungan institusi sepenuhnya terhadap partisipasi mahasiswa pada kompetisi nasional.--
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID–Universitas Negeri Malang (UM) resmi melepas delegasi Abdidaya Ormawa dan Kompetisi Kontes Kapal Indonesia (KKI) 2025 di Ruang Sidang Senat Graha Rektorat, Selasa (2/12). Acara dihadiri Rektor UM, Direktur Kemahasiswaan, Kepala Subdirektorat Minat, Bakat dan Penalaran, serta para peserta yang akan berlaga pada kompetisi tingkat nasional tersebut.
Pelepasan delegasi ini menjadi bentuk dukungan penuh institusi terhadap partisipasi mahasiswa dalam ajang inovasi, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat.
Pada sesi laporan, Penanggung jawab atau Person in Charge (PIC) KKI Bidang Fuel Engine Remote Control (FERC) Ir Saifuddin Karim memaparkan tema teknis tim: FERC 2025 & IDK–Kecepatan, Endurance, dan Integrasi Desain untuk Tahanan Rendah.
Saifuddin menjelaskan, FERC 2025 mengharuskan kapal beroperasi dengan bahan bakar 800 mililiter dan dituntut untuk mencetak lintasan terbanyak hingga mesin berhenti.
“Trial terakhir menunjukkan lintasan tercepat 19–20 detik dengan sisa pembakar sekitar 200 menit. Tahun lalu, juara pertama berada di 19 detik,” ujarnya.
Pada aspek Inovasi Desain Konstruksi (IDK), tim melakukan penguatan integrasi rasio BD dan optimasi to insert untuk menurunkan tahanan kapal. Tahun ini, deliverable diperluas dengan prototype, AR, dan video mockup.
PIC KKI Autonomous Surface Vessel (ASV) Soraya Norma Mustika memaparkan fokus tim pada pengembangan kapal otonom berlintasan ganda dengan integrasi sensor multimodal dan visualisasi real-time melalui dashboard monitoring.
Dari bidang pengabdian masyarakat, PIC Abdidaya Ormawa dari HMD Akuntansi memaparkan program Optimalisasi Eduwisata Kampung Tematik (Edukatik) Desa Sumberdem yang menitikberatkan pada pemberdayaan produk lokal dan penguatan branding digital.
Sheila, perwakilan tim, menjelaskan tiga prioritas kerja:
- Penguatan struktur kelompok kerja,
- Edukasi pembibitan pekarangan,
- Diversifikasi produk kopi–lemon beserta kemasan dasar.
“Kelompok kerja yang kuat adalah kunci agar program berjalan berkelanjutan,” tegasnya.
Rektor UM Prof Dr Hariyono MPd dalam sambutannya menegaskan, peserta kompetisi harus memiliki learning capacity kuat sebagai modal utama dalam berkarya.
“Penguasaan teknis saja tidak cukup. Yang membedakan pemimpin adalah kemampuan untuk terus belajar, berimajinasi, dan menciptakan inovasi yang memberi manfaat luas,” ujarnya.
Rektor berharap seluruh delegasi dapat meraih prestasi dan mengharumkan nama UM.
Sumber: humas um
