Menguak Rahasia Lari Jarak Jauh sebagai Terapi Alami Pengusir Stres
Ilustrasi lari dapat membantu manajemen stres--iStockphoto
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Di tengah tuntutan hidup yang tak ada habisnya, stres telah menjadi tamu tak diundang yang akrab di kehidupan setiap individu.
Ketika tidak dikelola dengan baik, ia tidak hanya menggerogoti kesehatan mental. Tetapi juga termanifestasi dalam keluhan fisik, sebuah kondisi yang dikenal sebagai psikosomatis.
Gejala-gejala awal seperti gangguan tidur, semangat yang menurun, hingga melemahnya daya konsentrasi, sering kali menjadi penanda bahwa tubuh dan pikiran kita sedang berteriak minta tolong.
Namun, di balik kompleksitas masalah ini, ada satu solusi yang terbilang sederhana, mudah diakses, dan didukung oleh data ilmiah. Yakni,.lari.
Lebih dari sekadar aktivitas fisik untuk membakar kalori, lari kini diakui sebagai “terapi alami” bagi pikiran, sebuah jalan keluar yang ampuh untuk mengelola stres sehari-hari.
Dikutip melalui GoodStats, terdapat analisis data terbaru yang dirilis oleh Garmin Connect --sebuah platform kebugaran global yang mengumpulkan data dari jutaan penggunanya-- berhasil menggarisbawahi korelasi positif yang sangat kuat antara lari dan tingkat stres.
Temuannya lugas dan powerful yakni semakin jauh seseorang berlari, semakin rendah pula tingkat stresnya.
Analisis ini menggunakan skala stres 0 hingga 100, di mana skor di bawah 25 dikategorikan rendah, 26-50 sedang, 51-75 tinggi, dan 76-100 sangat tinggi.
Data menunjukkan, individu yang rutin berlari memiliki skor stres rata-rata yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak.
Puncaknya, kelompok yang berlari lebih dari 80 km dalam seminggu mencatatkan tingkat stres paling rendah.
Angka ini 23 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berlari sama sekali.
Tren yang konsisten ini terlihat jelas: setiap peningkatan jarak tempuh lari mingguan berkorelasi langsung dengan penurunan skor stres.
Bahkan, perbedaan signifikan sudah terlihat pada mereka yang baru memulai dengan jarak pendek.
Namun, titik ideal di mana skor stres mulai konsisten masuk kategori "rendah" (di bawah 25) adalah saat seseorang mencapai jarak lari 40-60 km per minggu.
Sumber: garmin connect
