27 April, World Design Day: Membangun Konsistensi Branding Lewat Desain Visual, Ini Caranya!
Ilustrasi Membangun Konsistensi Brand Image Melalui Desain-pinterest-
3. Definisikan Tipografi Secara Hierarkis
Tidak cukup cuma "pakai font A dan B". Tipografi perlu dibuat hierarki lengkap: H1, H2, H3, body, caption.
Setiap level diberi aturan: ukuran font, berat (bold/medium/regular), spasi antar huruf (tracking), dan spasi antar baris (leading).
Misal:
H1 (judul utama halaman): 48px, Bold, tracking -1%, leading 110%
Body: 16px, Regular, tracking 0%, leading 150%
Dengan begitu, setiap poster, web, brosur tetap terasa "brand ini banget" walau visualnya beda-beda!
4. Set Aturan Grid dan Margin Tetap
Desain tanpa grid ibarat rumah tanpa pondasi. Buat sistem grid standar: misalnya 12 kolom grid untuk digital, atau 8 kolom grid untuk cetak A4. Atur juga jarak margin (misal 24px) supaya semua desain punya nafas dan rhythm yang seragam.
Grid ini harus dipakai di semua layout: poster, feed sosial media, slide deck, website, bahkan kemasan produk.
Kalau grid-nya konsisten, desain tetap terasa satu nafas meskipun jenis kontennya berbeda.
5. Konsistensikan Gaya Editing Gambar dan Foto
Branding bisa rusak kalau gambar yang dipakai terlalu berbeda-beda stylenya.
Harus ditentukan: Apakah semua gambar harus warm tone atau cool tone? Apakah gambar harus pakai grain (kasar) atau clean (halus)? Apakah foto harus candid, staged, flatlay, atau editorial?
Buat preset filter khusus, lalu gunakan terus-menerus di semua foto dan gambar ilustrasi.
Sumber: reddit
