1 tahun disway

Fresh Graduate Wajib Tahu! Ini Etika dan Manner Walk-In Interview yang Harus Diterapkan!

Fresh Graduate Wajib Tahu! Ini Etika dan Manner Walk-In Interview yang Harus Diterapkan!

Walk In Interview dan Etika Menjalaninya-pinterest-

Wanita: Jangan pilih gaya rambut yang terlalu berantakan atau terlalu longgar. Pilih gaya rambut yang tertata rapi seperti sanggul rendah, atau rambut yang diikat dengan rapi.

Jika tetap ingin rambut terurai, pastikan rambut terurai rapi dan tidak menutupi wajah. Hindari rambut yang terlalu mengembang atau berminyak. Jika memiliki rambut keriting, pastikan untuk merapikannya agar tetap terlihat rapi.

 

4. Gerak Tubuh yang Tepat: Percaya Diri Tanpa Terlihat Sombong

Posisi tubuh: Saat masuk ruangan, jangan terlalu membungkuk atau terlalu tegak. Posisi tubuh yang baik adalah sedikit condong ke depan untuk menunjukkan ketertarikan dan keterlibatan. Jangan melipat tangan di dada, ini bisa memberikan kesan tertutup atau defensif. Sebaliknya, gunakan lengan dengan posisi terbuka agar terkesan lebih terbuka dan ramah. Jika dipersilahkan duduk, jaga posisi tubuh tetap tegak dan jangan terlalu menyandar ke belakang atau terlalu maju.

Kontak mata: Jaga kontak mata dengan pewawancara secara wajar, namun jangan terlalu menatap atau menghindarinya. Jangan terlalu sering menatap ke bawah, karena ini bisa menunjukkan rasa kurang percaya diri. Jika mulai dirasa cemas, usahakan untuk melihat sedikit ke arah ujung hidung atau dahi pewawancara. Hindari menundukkan kepala atau bermain dengan tangan.

 

5. Sikap dan Percakapan yang Profesional: Jangan Terburu-Buru

Menunjukkan rasa hormat: Setelah pewawancara menyapa dan mengundangmu untuk duduk, duduk dengan tenang dan tidak terburu-buru. Jangan langsung menyodorkan CV atau dokumen lainnya, kecuali diminta. 

Tanya jawab: Ketika berbicara, pastikan jawabanmu tidak terburu-buru. Saat menjawab pertanyaan, berikan penjelasan yang lengkap dan tidak hanya jawaban singkat. Misalnya, jika ditanya tentang pengalaman kerja, bukan hanya menjawab “Saya pernah bekerja di X,” tetapi jelaskan dengan konkret tugas apa yang dikerjakan dan bagaimana peran berkontribusi di sana.

 

6. Bersikap Positif dan Antusias

Jangan terkesan terlalu serius: Tentu saja, walk-in interview bukan saatnya untuk menjadi terlalu santai, tapi hindari juga untuk terlalu serius atau tegang. Atur wajah terlihat nyaman dan terbuka saat berbicara. Jika pewawancara membuat sedikit humor atau pertanyaan ringan, tanggapi dengan senyuman dan jangan terlalu kaku. Ini menunjukkan kepribadian pekerja yang bisa beradaptasi dengan suasana.

 

7. Mendengarkan dengan Seksama

Mendengarkan secara aktif: Jangan hanya fokus pada jawaban yang akan diberikan, tetapi juga dengarkan pertanyaan atau informasi dari pewawancara dengan seksama. Jangan ragu untuk mencatat poin-poin penting jika perlu. Tunjukkan perhatian penuh pada saat mereka berbicara dengan tidak teralihkan oleh ponsel atau jam tangan.

Menanggapi dengan bijak: Jika pewawancara memberi umpan balik atau tanggapan, tanggapi dengan penuh perhatian dan kesiapan untuk berdiskusi. Hindari menyela atau langsung mengkritik, apalagi jika itu adalah pendapat pribadi mereka.

 

8. Mengucapkan Terima Kasih dengan Tulus

Setelah wawancara: Jangan lupa mengucapkan terima kasih yang tulus begitu wawancara selesai. Ucapkan “Terima kasih banyak atas waktu dan kesempatan yang diberikan untuk berbicara lebih lanjut. Saya sangat antusias dengan kesempatan ini dan berharap dapat berkontribusi untuk perusahaan.” Hindari mengucapkan terima kasih hanya sebagai formalitas, tapi lakukan dengan tulus.

Sumber: indeed

Berita Terkait