1 tahun disway

Kemenperin Dorong SAIC Motor China, Produsen Mobil Wulling, Jadikan RI Basis Produksi dan Ekspor

Kemenperin Dorong SAIC Motor China, Produsen Mobil Wulling, Jadikan RI Basis Produksi dan Ekspor

Saic Motor adalah produsen mobil besar Tiongkok yang memproduksi mobil merek Wulling, Maxus yang diakuisisi dari produsen fan Inggris LDV Group, serta mobil merek MG.--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar mendorong penguatan kemitraan industri otomotif antara Indonesia dan Tiongkok. Hal ini dalam upaya mendongkrak pengembangan kendaraan ramah lingkungan dan perluasan ekspor di kawasan ASEAN.

Salah satunya Kemenperin mendukung perusahaan otomotif milik negara Tiongkok (BUMN), yakni SAIC Motor Corp. Untuk mengembangkan fasilitas produksi baterai lokal, MAGIC Battery Wuling, di fasilitas manufaktur kendaraan dan kawasan industri untuk pemasok (supplier park) di Cikarang. Kawasan industri di Cikarang itu sendiri menjadi bagian dari ekosistem kendaraan listrik nasional.

“Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dengan memperbanyak lini produk kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan karakteristik konsumen Indonesia,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI, Eko Cahyanto, kepada media secara daring, pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

Sebagai perusahaan yang menjadi rumah beberapa merek mobil ternama seperti Wuling, MG, Baojun, dan Maxus, SAIC Motor sendiri juga turut aktif dalam berkiprah di bidang riset, pengembangan, produksi, dan penjualan kendaraan serta komponennya.

Oleh karena itulah, Eko juga berharap agar SAIC Motor dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk negara-negara setir kanan lainnya.

“Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada SAIC Group atas kontribusinya dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia,” ucap Eko.

Sementara itu dalam memproduksi kendaraan listrik bermotor di Indonesia, SAIC Motor diketahui akan fokus dalam mengembangkan rantai pasok di dalam negeri, dengan lebih dari 77 supplier lokal baik tier 1, tier 2, maupun tier 3. Ke depannya, BEV akan fokus untuk mencapai TKDN 60-80 persen.

Dalam mencapai TKDN lebih dari 60 persen tersebut, SAIC Motor akan melakukan produksi baterai BEV, dimana PT SGMW bekerjasama dengan PT Gotion dan CATL melalui PT UABS (PT Unified Advanced Battery System Indonesia).

Ditargetkan pada 2025, kontribusi ekspor SAIC Motor diprediksi akan melebihi 11 persen dari total produksi, dengan menjangkau 15 negara dengan total ekspor mendekati 10.000 unit. Nantinya, perusahaan juga fokus pada pengembangan mobil ICE, HEV, dan BEV, serta ke depannya akan mulai memproduksi PHEV.

Sumber: disway news network