Peringatan IWHRD hari ini harus menjadi lebih dari simbol: ia mesti mendorong reformasi struktural. Negara, melalui legislasi, penegakan hukum, serta penyediaan layanan perlindungan. Mereka harus memastikan pembela HAM perempuan bisa bekerja tanpa rasa takut. Selain itu masyarakat, lembaga swadaya, dan media perlu memberi ruang penghormatan, solidaritas, serta dukungan nyata kepada mereka.
Menjadikan Marsinah sebagai pahlawan nasional bisa menjadi langkah simbolis penting. Tapi kunci utama adalah membuka kembali penyelidikan kasusnya dan memberikan keadilan yang utuh. Tanpa itu, gelar “pahlawan” hanya akan menjadi hiasan sejarah kosong.
Bagi aktivis perempuan masa kini, mulai jurnalis, advokat HAM, pendamping korban kekerasan, hingga pembela lingkungan, 29 November harus menjadi pengingat bahwa perjuangan mereka penting. Perlindungan terhadap mereka bukan opsi, tapi kewajiban moral dan konstitusional di republik ini.