Bermula Covid-19, Pak Ali Jadi Pengembang Varietas Unggul Anthurium Kuping Gajah di Kota Batu

Kamis 27-11-2025,12:50 WIB
Reporter : M Rozaq Wira Utama
Editor : Mohammad Khakim

BATU, DISWAYMALANG.ID--Ali Wibowo menjadi salah satu plant breeder yang dikenal di kawasan Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Ini setelah dia menekuni hibridisasi berbagai jenis flora, khususnya anthurium kuping gajah, sejak masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

Plant breeder bisa diartikan ahli mengembangkan varietas tanaman baru dengan sifat-sifat unggul seperti ketahanan terhadap penyakit dan kekeringan, hasil panen yang lebih tinggi, dan kualitas yang lebih baik.

Aktivitas itu dipili Ali Wibowo sebagai alternatif kegiatan di tengah pembatasan mobilitas. “Hibridisasi tanaman menurut saya aktivitas alternatif saat covid itu. Saya gak perlu ke mana-mana, cukup berkegiatan di rumah sudah bisa menghasilkan untung,” jelas Pak Ali, panggilannya, kepada Disway Malang di lokasi jualannya, Rabu (2611). Hal itulah alasan dia menekuni dunia hibridisasi.

Ayah dua anak ini mulai mempelajari ilmu tentang hibridisasi tanaman dari ikut temannya yang berdagang tanaman pada tahun 2020. Ia membantu temannya sambil memperhatikan cara sekaligus mempraktikan ilmunya. Ilmu yang dia dapatkan itu dia terapkan untuk usaha sendiri sampai sekarang.

Anthurium kuping gajah yang kini ditekuni Pak Ali adalah tanaman hias berdaun besar yang dikenal karena tampilannya yang elegan. Permukaan daun berwarna hijau pekat serta urat putih yang terlihat tegas dan mencolok.

Keindahan tekstur daunnya menjadikan tanaman ini populer di kalangan kolektor maupun pecinta tanaman hias. Terutama karena karakter daun yang dapat berbeda-beda pada setiap varietasnya, mulai bentuk sinus, ketegasan tulang daun, hingga kilau permukaan yang unik.

Selain nilai estetika, anthurium kuping gajah juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena proses perawatannya yang membutuhkan ketelatenan dan waktu yang cukup panjang. Sehingga banyak dibudidayakan melalui hibridisasi untuk menghasilkan bibit baru dengan karakter yang lebih menarik dan bernilai jual tinggi.


Ali Wibowo atau Pak Ali di tempat usaha pengembangan varietas unggul Anthurium Kuping Gajahnya di Kota Batu. -rozaq/diswaymalang.id--

Punya Berbagai Anthurium yang Populer 

Dalam koleksinya, Pak Ali memiliki berbagai jenis anthurium kuping gajah yang cukup populer di kalangan pencinta tanaman hias. Antara lain clarinervium, magnificum, crystallinum, forgetii, dan papillilaminum. Keberagaman koleksi tersebut menjadi dasar baginya untuk melakukan berbagai eksperimen hibridisasi dan mempelajari karakteristik tiap varietas.

Ketika awal merintis sebagai plant breeder, Pak Ali fokus berdagang sekaligus melakukan hibridisasi tanaman hias kategori premium atau rare item. Tanaman-tanaman yang ia jual dulu memiliki harga jual hingga jutaan bahkan puluhan juta rupiah.

Namun, ia kemudian menyadari bahwa menjual tanaman mahal tidak selalu memberikan keuntungan cepat. “Saya dulu suka hibridisasi sama dagang tanaman hias yang jutaan bahkan puluhan juta. Tapi balik modalnya lama dan akhirnya saya memutuskan untuk ngambil item yang biasa aja tapi selalu ada transaksi setiap hari,” ungkapnya.

Salah satu faktor penentu harga anthurium kuping gajah adalah bentuk daunnya. Semakin datar bagian pangkal daun atau sinusnya, maka semakin mahal harga tanaman tersebut.

Pak Ali menjelaskan, ada beberapa bentuk sinus yang umum ditemui, mulai daun yang gandeng, berbentuk V, hingga yang paling dicari yaitu bentuk datar atau flat sinus. “Dilihat dari sinusnya, daun telinga ada yang gandeng, bentuk V dan ada yang datar atau flat sinus. Flat sinus itu yang paling mahal,” ujarnya.

Akhirnya Fokus ke Antrurium Kuping Gajah

Keputusan Pak Ali untuk memusatkan perhatian pada anthurium kuping gajah bukan tanpa alasan. Menurutnya, hibridisasi jenis ini termasuk yang paling sulit dilakukan. Sehingga peluangnya untuk menjadi tanaman bernilai tinggi pada masa depan sangat besar.

Ia meyakini bahwa anthurium kuping gajah akan menjadi salah satu item yang langka dan mahal dalam jangka panjang, sehingga worth it untuk dikembangkan sejak sekarang.

Meski pekerjaannya membutuhkan ketelatenan tinggi, Pak Ali mengaku tidak pernah merasa jenuh. Ia selalu tertarik mencoba hal-hal baru dalam dunia tanaman hias dan terus menambah wawasan melalui eksperimen baru.

“Kalau ditanya bakal bosen atau enggak ya enggak bakal, Mas. Saya kalau ada rezeki mau nyoba hibridisasi tanaman premium lagi dan terus mencoba tanaman lain,” tuturnya.

Tags :
Kategori :

Terkait