KETAWANGGEDE. DISWAYMALANG.ID- Lakon Dewa Ruci dijadikan cerminan perwujudan karakter Brawijayan. Lakon dalam pewayangan yang mengisahkan perjalanan Bima ke dasar lautan untuk memenuhi tugas dari gurunya itu dinilai sebagai contoh karakter hati yang suci.
Padanan kisah Dewa Ruci dengan karakter Brawijayan Brawijaya (UB) itu disampaikan oleh Wakil Rektor Wakil UB Prof. Andi Kurniawan, S.Pi., M.Eng., D.Sc. saat membacakan narasi Pagelaran Wayang Kulit Karakter Brawijayan di Auditorium UB, Ketawanggede, Kota Malang, Sabtu (2/11). Dalam narasi itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Internasionalisasi itu menyampaikan bahwa hidup manusia bukan sekadar bekerja, makan, minum, dan bekerja lagi.
“Kehidupan adalah perjalanan panjang untuk memaknai setiap kejadian dan menyadari tujuan hidup. Dengan itu, kita dapat menentukan hati yang suci,” paparnya.
Hati yang suci itu menurut Prof. Andy penting. "Penting (bagi kita) membersihkan diri dari hal-hal negatif yang terkait dengan nafsu, hati, dan pikiran," tambahnya.
Pagelaran wayang yang diselenggarakan oleh Tim Karakter Brawijayan dan Globalizing UB serta berkolaborasi dengan Sanggar Seni Gumelaring Sasangka Aji ini, memang bertujuan untuk penguatan karakter Brawijayan. Ada sembilan karakter Brawijayan, salah satunya adalah hati suci.
Pagelaran Wayang Kulit “Karakter Brawijayan” di Auditorium Kampus UB, Sabtu (2/11)
Pagelaran Spesial
Dalam.sambutan saat membuka pagelaran, Rektor UB Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc. menyebut bahwa pagelaran wayang itu sebagai hal yang spesial. ""Kita ingin betul, kearifan budaya kita harus terus dihidupkan dan dinikmati oleh generasi muda yang ada di indonesia. Kita coba menginternasional kan budaya ini," lanjutnya.
BACA JUGA:Event Budaya Malang Raya November: Wayangan, Jaranan dan Bantengan
Sebelumnya, Ketua Tim Karakter Brawijayan Dr. Ir. Fuad, M.P. saat memberi.sambutan menyampaikan misi pagelaran ini yang terkait dengan penguatan Karakter Brawijayan. "Harapan kami adalah Karakter Brawijayan bisa kita tanamkan dari level SD hingga perguruan tinggi," katanya.
Penonton memenuhi Auditorium UB saat pagelaran wayang kulit “Karakter Brawijayan”--
Pagelaran wayang kulit Karakter Brawijayan itu dihadiri ratusan penonton. Mereka bukan saja mahasiswa dan dosen UB, tapi juga murid SD sampai SMA dari Brawijaya Smart School turut hadir menyaksikan pagelaran menarik ini.
Para pengrawit, penabuh dan sinden dari Sanggar Seni Gumelaring Sasangka Aji-belqis disway malang-
Sebagai dalang dalam wayangan itu adalah Daniswara Achmad Eka Haninanda, dalang muda yang masih berusia 18 tahun. Selain itu, pengrawit, sinden dan penabuh juga masih muda-muda. Mereka berasal dari Sanggar Seni Gumelaring Sasangka Aji. (*)