5 GB Data Disita dari Tersangka Bjorkanesia: Kebanyakan Nasabah Bank!

Senin 03-11-2025,18:49 WIB
Reporter : Mohammad Khakim
Editor : Mohammad Khakim

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Polisi terus menelusuri sepak terjang pemuda berinisial WFT (23), pemilik akun media sosial @Bjorkanesiaaa yang diduga membobol data 4,9 juta nasabah bank swasta di Indonesia.

WFT sebelumnya ditangkap oleh tim Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya setelah aksinya memamerkan data pribadi nasabah viral di media sosial.

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan data digital seberat 5 gigabyte yang berisi puluhan entitas data pribadi dari berbagai sektor.

"Datanya bervariasi dan banyak. Kemarin yang kita diskusikan dengan law enforcement, ukurannya lima giga. Anda bayangkan, kalau 5 giga sebesar apa datanya," kata Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus, Senin, 3 November 2025.

Menurutnya, data tersebut tidak hanya berasal dari perusahaan dalam negeri, tetapi juga diduga mencakup lembaga dan instansi pemerintahan luar negeri.

"Ada data kesehatan, data bank dalam maupun luar negeri, data sekolah, konstruksi, hingga e-commerce," ujarnya.

Dituturkannya, untuk mendalami temuan ini penyidik akan memanggil para pemilik data atau perwakilan perusahaan yang tercantum dalam berkas digital hasil sitaan.

Mereka akan dimintai keterangan dan menyerahkan log sistem untuk memastikan apakah sistem mereka diretas oleh WFT atau bocor dari pihak lain.

"Nanti akan kita tindak lanjuti bagaimana sistem itu bisa di-hack dan datanya diambil oleh Bjorka. Entitas atau lembaga terkait akan kita periksa," ucapnya.

Libatkan Interpol

Sementara untuk data yang diduga milik pemerintahan luar negeri, Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan kepolisian internasional guna melakukan verifikasi dan penelusuran sumber kebocoran.

"Negara-negara yang merasa sistemnya diretas akan diajak berkoordinasi. Kami akan sharing data untuk memastikan apakah benar terjadi data breach dan siapa pelakunya, apakah benar WFT alias Bjorka ini, atau ada pihak lain," terangnya.

Penyidik kini masih menunggu hasil log sistem elektronik dari para pemilik data. Hasil itu akan menjadi kunci untuk memastikan bagaimana data tersebut bisa sampai ke tangan WFT dan apakah ia berperan sebagai pelaku utama atau hanya perantara.

"Kita tunggu log dari sistem elektronik milik masing-masing korban atau data owner," paparnya.

Kasus ini bermula sejak Februari 2025, ketika akun @Bjorkanesiaaa di platform X (Twitter) memamerkan data nasabah bank dan mengklaim memiliki 4,9 juta data pribadi. Aksi itu membuat pihak bank melapor ke polisi.

Setelah dilakukan penelusuran siber, jejak digital mengarah kepada WFT yang akhirnya ditangkap di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa (23/9/2025).

Kini, polisi masih menelusuri apakah WFT benar merupakan sosok di balik nama Bjorka Sulut yang sempat membuat heboh dunia maya, atau hanya bagian dari jaringan yang lebih besar.

Tags :
Kategori :

Terkait