KOTA BATU, DISWAYMALANG.ID--Malam resepsi HUT Kota Batu ke 24 berlangsung meriah pada Jumat (17/10) malam. Suguhan hidangan yang pas plus hiburan berupa pagelaran wayang kulit semalam suntuk, membuat warga masyarakat umum yang ikut datang malam itu, senang.
Acara yang digelar di haman Balai Kota Among Tani, Kota Batu ini memang terbuka untuk umum. Masyarakat yang datang bisa menikmati makanan dan minuman yang disajikan secara gratis, dengan menggunakan kupon.
Selain itu, masyarakat bisa menyaksikan pagelaran wayang kulit yang malam ini, menghadirkan dua dalang, Ki Minto Darsono dan Kii Thatit Kusuma Wibatshu. Dalang yang adalah Bapak Anak ini menampilkan lakon Wahyu Makutharama.
Dua dalang asal Tulungagung itu juga didampingi seniman lain untuk melengkapi hiburan. Yakni, kelompok campursari Sekar Gadung dan duet dagelan: Jo Kluthuk dan Jo Klithik.
Duet pimpinan Kota Batu, yakni Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto hadir sebagai tuan rumah. Mereka didampingi para kepala dinas, camat, kepala kelurahan dan kepala desa.
BACA JUGA:Mahasiswa ITN Malang Juara 1 Sayembara Desain Gapura Kota Batu 2025
Kulinernya Cocok
"Kulinernya cocok dengan malam hari, hangat hangat," kata Ipung, salah satu warga yang malam itu hadir.
Warga Sisir itu juga senang karena ada pagelaran wayang kulit. Menurut dia, di Batu wayang kulit masih banyak peminatnya. Namun, pertunjukannya jarang. "Gelar yang meriah hanya saat HUT Kota Batu. Pecinta wayang mengharapkan ditambah saat Suro," katanya.
Ucapan Ipung soal masih banyak penggemar wayang kulit di Kota Batu malam itu memang terbukti. Meski berlangsung semalam suntuk, penonton banyak yang menunggu sampai pertunjukan selesai.
Mereka mengikuti dengan baik lakon Wahyu Makutorama. Lakon ini mengisahkan tentang perjalanan spiritual dan filosofis Arjuna dalam mencari dan meneladani konsep kepemimpinan sejati melalui ajaran Hasta Brata.
Pesan moral dari lakon ini menekankan pentingnya seorang pemimpin memiliki delapan sifat dasar alam. Yaitu matahari (penghidup), bulan (penerang), bintang (penunjuk arah), mendung (kewibawaan), bumi (kokoh), samudera (luas), api (tegas), dan angin (merangkul semua).