BATU, DISWAYMALANG.ID-- Jika merujuk ke reviu netizen, Mie Soden mendapat nilai plus terutama karena panoramanya. Berlokasi di tempat strategis yang dekat dengan tempat rekreasi Selecta, Kota Batu, warung ini punya kelebihan: pengunjungnya bisa menikmati pemandangan indah Kota Batu dari ketinggian.
Inilah yang rupanya disadari oleh Soden, pemilik warung mi dengan nama diambil dari namanya sendiri itu. Meski, dia mengaku tidak melakukan perencanaan matang saat membuka warung di dekat Selecta itu.
Pria 44 tahun ini mengaku, awal mula membuka usaha ini hanya iseng-iseng semata. Saat itu. awal tahun 2002, dia belum punya pekerjaan tetap.
Namun, saat itu dia tidak langsung jualan mi. Dia menjual es campur, ketan dan angsle.
Suatu hari, dia berinisiatif untuk membuka kedainya hingga malam hari. Hingga pada awal tahun 2003, yang awalnya berjualan ketan, Soden beralih menjadi mi rebus dan kopi. Mi rebus inilah yang dinamai dengan nama Mie Soden.
Tidak Spesial
Menariknya, Soden mengaku bahwa tak ada yang spesial dengan menu makanannya. Melainkan lebih menonjol kepada lokasi tempat ia berjualan.
“Untuk keunikannya lebih dominan ke lokasi kedainya karena pemandangannya yang bagus dan halamannya yang luas, meski tempatnya sekarang masih sewaan.” sambungnya.
Letak lokasi Warung Mie Soden sangat strategis. Selain memiliki pemandangan indah karena berada di ketinggian dan dekat dengan Selecta, juga tidak jauh dari Alun-alun Kota Batu. Sekitar 12 menit dari Alun-alun Kota Batu.
Karena lokasinya yang strategis, memiliki pemandangan malam yang indah, dan area ngobrol yang luas menjadikan warung Mi Soden kembali di datangi banyak pengunjung. Terutama anak-anak muda.
Terkadang saking ramainya, Soden terpaksa menutup sementara warung miliknya agar terus bisa mengontrol para pengunjung yang terus berdatangan. Saat pengunjung sudah mulai berkurang, baru dia kembali membuka lagi warung miliknya.
Tips dan Trik
Yang menarik, meski populer, ternyata Soden tidak pernah memasarkan kedainya di media sosial mana pun. Cara yang dia lakukan untuk strategi pemasaran sendiri masih terbilang cukup kuno. Yaitu dari mulut ke mulut.
Karena itu, dia sangat bersyukur bisa sampai pada tahap sejauh ini. Dia tak menyangka, begitu banyak pengunjung yang rela mengantri datang ke kedainya.