KEDUNGKANDANG, DISWAYMALANG-- Gedung Islamic Center Kota Malang "dihiasi" pemandangan sama dalam waktu hampir sebulan, mulai pertengahan Oktober sampai pertengahan November mendatang. Setiap hari, ada 1.600 anak muda, pria dan wanita, berpakaian atasan putih, bawahan hitam, datang ke gedung yang terletak di Kedungkandang, Kota Malang itu.
Mereka yang orangnya berganti-ganti itu melakukan aktivitas nyaris sama. Masuk ruangan pada jam yang ditentukan, duduk di tempat yagn telah disediakan, dan mengerjakan soal ujian. Mereka adalah para pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang sedang mengikuti ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) di Gedung Islamic Center Kota Malang.
Selama kurun waktu itu --16 Oktober-14 November 2024-- ada 32.800 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti ujian SKD di Gedung Islamic Center Kota Malang itu. Pelaksanaan ujian SKD itu Selasa (22/10) ditinjau Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT bersama segenap jajaran pejabat terkait. Sekda ingin memastikan tahapan SKD CPNS 2024 itu berjalan baik dan lancar. baik dari sisi fasilitas hingga pelaksanaan.
Panitia seleksi CPNS dari Kantor Regional (Kanreg) II Surabaya, Elisabet mengatakan setiap sesi tes diikuti sebanyak 400 peserta. “Dalam satu hari ada empat sesi, jadi satu hari ada 1.600 peserta yang menjalani tes, kecuali pada hari Jumat hanya ada dua sesi,” jelas Elisabet. Untuk memastikan seleksi berjalan dengan baik, disebutkannya pihak panitia melakukan pengawasan secara ketat. “Hanya peserta ujian saja yang bisa masuk, itu pun hanya dperbolehkan membawa pensil, kartu peserta, dan KTP,” terang Elisabet. Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Malang Totok Kasianto membenarkan SKD ini diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia. BKSDM Kota Malang hanya bertindak sebagai tuan rumah yang menyediakan fasilitas dan kebutuhan teknis pelaksanaan tes. “Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan SKD, kami telah menyediakan 400 unit komputer dengan 83 sesi ujian terjadwal. Mengenai penilaian dan pengawasan sepenuhnya dilakukan oleh tim panitia seleksi nasional,” kata Totok. (*)