"Pemerintah saat ini sedang menyiapkan Peta Jalan AI dan juga rencana pembuatan Peraturan Presiden untuk adopsi teknologi ini dalam kaitan pengembangan dan penggunaannya di berbagai sektor," ujar Nezar.
Para pengamat menilai, tingginya adopsi AI di kalangan profesional adalah modal besar.
Namun, pekerjaan rumah yang sesungguhnya adalah bagaimana memastikan bonus demografi Indonesia tidak terjebak dalam "middle-skill trap", di mana sebagian besar angkatan kerja tidak memiliki keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri berbasis teknologi dan AI.
Peningkatan kualitas pendidikan vokasi dan program reskilling serta upskilling menjadi kunci agar ironi digital ini dapat diubah menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang merata.