KLOJEN, DISWAYMALANG.COM-- Kota Malang all out dalam menyambut Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Antara lain ditunjukkan dengan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang mewajibkan para aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Malang untuk mengenakan busana muslim, selama tiga hari. Mulai Senin (21/10) sampai Rabu (23/10).
Suasana ASN ala santri itu sudah terlihat saat apel pagi di Balai Kota Malang, Klojen, Senin (21/10). ASN yang biasanya pada hari Senin mengenakan seragam khaki, dalam apel yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT ini, tampak mengenakan busana muslim. Pada apel pagi itu, Sekda langsung mengumumkan kebijakan untuk berpakaian muslim selama tiga hari. “Dalam rangka Hari Santri, selama tiga hari ke depan, mulai Senin-Rabu (21-23 Oktober 2024), ASN di lingkungan Pemkot Malang yang beragama Islam diimbau mengenakan baju muslim, sedangkan untuk yang non-muslim menyesuaikan,” ucap Sekda. Sebagaimana diketahui, penetapan Hari Santri tercetus dari sejarah perjuangan para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui resolusi jihadnya. Dari situlah semangat para santri terus coba disebarluaskan oleh Pemkot Malang melalui gelaran dalam rangkaian acara menuju puncak perayaan Hari Santri Nasional 2024. Sarasehan Santri Sebelum menetapkan kebijakan berpakaian ala santri, Pemkot Malang juga telah melakukan kegiatan untuk menyambut Hari Santri. Yaitu, menggelar Sarasehan dengan tema ‘Santri Tangguh Merengkuh Masa Depan’ yang diikuti oleh perwakilan para santri dari berbagai pesantren di Hotel Aria Gajayana, Kamis (17/10)Sarasehan Santri yang diadakan Pemkot Malang di Hotel Aria Gajayana, Kamis (17/10)--malangkota.go.id Kegiatan yang dikoordinir oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Malang itu,menghadirkan Setda Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT sebagai keynote speaker. Dalam arahannya, Erik mengingatkan bahwa momentum Hari Santri Nasional bukan hanya sekadar perayaan semata. Akan tetapi menjadi simbol pengakuan dan apresiasi peran serta para santri dalam perjalanan panjang bangsa. “Kegiatan hari ini juga untuk menebalkan semangat kesantrian yang memiliki peran mulai dari kemerdekaan sampai mengisi pembangunan ke depannya,” jelasnya. (*)