LOWOKWARU, DISWAYMALANG.COM-- Universitas Brawijaya (UB) menempatkan satu wakil dari lima nama alumni program wirausaha merdeka (WMK) yang terpantau telah menjalankan usaha. Sebagaimana disampaikan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST., MT, ada lima alumni WMK yang telah menjalankan usahanya.
Dari lima mahasiswa tersebut, satu berasal dari UB. Yaitu Cintia Anggraini, dengan usahanya, Branche Belle.
"Mahasiswa-mahasiswa itu sangat kreatif mengeluarkan ide dari mulai awal sampai menjalankan usahanya," kata Prof. Sri Suning, saat menjadi pembicara kunci dalam semiloka di Kampus UB, Rabu (16/10). Yakni, Semiloka Wirausaha Merdeka dengan tema “Masa Depan Kewirausahaan Hijau: Integrasi Artificial Intelligence dan Model Bisnis Berkelanjutan.”
Di depan audiens yang terdiri dari dosen dan mahasiwa dari 28 perguruan tinggi (PT) yang hadir secara daring maupun luring, Prof. Suning memaparkan tentang program WMK 2024 yang melibatkan 12.510 mahasiswa peserta dan 38 perguruan tinggi pelaksana.
"Tentu ini kolaborasi yang sangat indah. Harus kita dorong untuk mengasah jiwa kewirausahaan mahasiswa," katanya.
Inovasi Hijau
Semiloka yang berlangsung dari pagi sampai sore ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi. Pada semiloka kali ini, pembahasan seputar pengembangan bisnis hijau yang didukung oleh teknologi kecerdasan buatan/AI.
28 Universitas Negeri turut hadir dalam Semiloka Wirausaha Merdeka-youtube UB-
Menurut Prof.Dr.Ir. Iman Santoso., MP l selaku ketua pelaksana semiloka, topik ini sangat relevan dan penting terkait perkembangan global yang menekankan pentingnya keberlanjutan.
"Apalagi, ditambah loka karya yang membahas pengembangan keilmuan ketrampilan praktis dan bagaimana membangun start up hijau berbasis AI," ungkapnya. Imam Santoso menggarisbawahi topik utama dalam seminar dan lokakarya intinya adalah integrasi AI dalam wirausaha hijau.
Sedangkan Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc menilai, semi loka ini sangat penting sekali untuk membangun kemandirian indonesia. "Kewirausahaan itu memegang peranan yang sangat penting untuk membangun perekonomian suatu bangsa," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MRPTNI Prof.Dr.Ir. Eduart Wolok, ST., M.T., IPM yang juga Rektor Universitas Negeri Gorontalo mengaitkan semiloka ini dengan Indonesia yang sedang gokus untuk menuju kemandirian. "Oleh karenanya, terkait isu lingkungan dan sebagainya itu menjadi penting dalam hal model bisnis berkelanjutan," tutur Eduart.
Mahasiswa Pebisnis
Dalam acara tersebut turut diundang juga pembicara dari mahasiswa UB yang mengembangkan bisnis. Yang diundang Rabu (16/10) itu adalah Ashab Alkahfi A.P, mahasiswa jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UB. Ashab baru lulus sekaligus mulai usaha pada tahun ini.
Dia mendirikan Chickin Indonesia yang adalah aplikasi untuk peternak ayam. Produk bisnis Ashab berupa aplikasi ini juga merupakan contoh integrasi AI dalam model.bisnis berkelanjutan.