SINGOSARI, DISWAMALANG.ID —Kawasa Ekonomi Kreatif (KEK9 Singhasari dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi simpul utama dalam ekosistem digital Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Namun, potensi tersebut memerlukan dukungan konkret berupa masuknya investor kelas dunia di bidang teknologi dan digital.
Penilaian tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, saat melakukan kunjungan kerja spesifik ke KEK Singhasari, Malang, bersama anggota Komisi VII lainnya, Selasa (15/7).
Menurut Rahayu, KEK Singhasari potenial untuk menjadi bagian dari jaringan ekonomi digital global. Antara lain, untuk lokasi pengembangan industri digital berskala global seperti data center dan pengembangan teknologi digital
Untuk itu, lanjut dia, diperlukan masuk investor besar skala global. "Harus ada daya tarik yang jelas agar investor besar hadir di sini,” ujarnya.
Masuknya investasi yang lebih besar, lanjut dia, akan mendorong KEK Singhasari menjadi pusat pertumbuhan ekonomi digital. Lebih lanjut, kawasan ini akan berdampak luas, termasuk dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Politisi dari Partai Gerindra tersebut menilai, selama empat tahun berjalan, KEK Singhasari memang telah membangun fondasi penting dalam bidang pariwisata, pendidikan, dan ekonomi kreatif.
Namun dia berpendapat KEK Singhasari harus bisa jadi multiplier effect bagi banyak pihak. "Salah satunya dengan menarik pemain besar industri digital agar ekosistem di sini terkoneksi secara global,” ulangnya, menegaskan.
BACA JUGA:Samsung Kembali Terpilih jadi Most Recommended Brands 2025
Sinergi Regulasi dan Insentif.
Salah satu cara yang disarankan Rahayu Saraswati untuk menarik minat investasi besar adalah adanya jaminan keberlanjutan. Menurut dia, hal ini bisa dicapai dengan menyinergikan regulasi, insentif, serta kesiapan infrastruktur penunjang teknologi.
“Komisi VII menjalankan fungsi pengawasan agar implementasi KEK ini tidak stagnan. KEK harus terus berkembang, dan menjadi pilar utama dalam transformasi digital Indonesia,” tambahnya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi yang juga ikut dalam kunjungan tersebut menambahkan, perlu adanya percepatan reformasi sistem perizinan dan integrasi layanan digital dalam pengelolaan KEK Singhasari.
Menurut politisi Fraksi Partai NasDem tersebut, sektor ekonomi kreatif merupakan mesin baru bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Karena itu, KEK Singhasari sebagai kawasan berbasis ekonomi kreatif dan digital harus didukung dengan kemudahan regulasi yang efisien serta tidak menghambat pelaku usaha
“Kalau sistem perizinannya rumit, nanti justru menghambat semangat pelaku ekonomi kreatif. Kami di Komisi VII siap mendorong percepatan reformasi perizinan dan digitalisasi layanan agar ekosistem usaha tumbuh lebih cepat,” tegasnya.
Erna juga menyinggung pentingnya penguatan skema insentif yang lebih luas, baik fiskal maupun non-fiskal. Serta, perlunya memperhatikan sisi pasar dari produk-produk ekonomi kreatif yang dihasilkan di kawasan tersebut.
“Produksi jalan terus, tapi pasarnya belum disiapkan. Ini juga penting. Harus ada sinergi lintas kementerian dan peran aktif pemerintah daerah,” kata Erna.