Yuk, Hidup Lebih Sehat dengan Ubah Pola Makan Pakai Konsep Bijak Garam

Selasa 08-10-2024,06:14 WIB
Editor : Agung Pamujo

JAKARTA, DISWAYMALANG.COM— Berubah memang perlu effort. Apalagi, berubah untuk menuju hal yang lebih baik. Termasuk, dalam pola makan, dengan berubah menuju pola makan yang sehat.

Pola makan yang sehat akan menuntun ke pola hidup sehat. Salah satu pola makan sehat yang bisa dicoba adalah, dengan makan bijak garam.

Jika sebelumnya diberitakan konsumsi makanan manis berlebihan bisa memperbesar risiko kena kanker usus besar, konsumsi garam berlebihan pun juga membawa risiko tidak baik.

BACA JUGA:Satu Lagi Bahaya dari Minuman Manis Berlebihan, Bisa Menyebabkan Kanker Usus

Apa saja risiko bahaya dari konsumsi garam yang tidak bijak, atau berlebihan?

Serangan Jantung

Menurut  spesialis gizi klinik dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, konsumsi garam yang berlebih dapat menjadi pemicu utama timbulnya hipertensi yang berujung pada meningkatnya faktor resiko penyakit jantung. 

Oleh karena itu, membatasi asupan garam dalam konsumsi pangan harian menjadi penting bagi masyarakat supaya terhindar dari faktor resiko serangan jantung.

Berdasarkan data dari Kemenkes RI pada tahun 2023, di Indonesia angka kematian akibat penyakit jantung (kardiovaskular) masih sangat tinggi, mencapai sekitar 650.000 penduduk per tahun. 

Tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia, genetik (riwayat keluarga), obesitas, dan penyakit metabolik (hipertensi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi). 

"Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bisa membatasi asupan gula, garam, lemak (GGL), sebagaimana juga direkomendasikan oleh Kemenkes RI. Nah, dari faktor-faktor yang saya sebutkan, tentu saja menerapkan gaya hidup sehat menjadi cara yang paling baik untuk terhindar dari faktor risiko serangan jantung,” ujar dr. Yohan ketika diwawancarai.

dr. Yohan  ingin mengajak seluruh masyarakat untuk konsisten menerapkan gaya hidup sehat dengan aktif berolahraga secara teratur, serta mengontrol asupan gula, garam, lemak (GGL). 

Karena, dengan menerapkan hal tersebut akan menurunkan risiko serangan jantung dan bersifat proteksi terhadap kesehatan jantung. 

MSG

Cara-cara yang bisa dilakukan dalam keseharian adalah dengan lebih banyak konsumsi masakan rumahan dan membatasi makanan kemasan serta makanan cepat saji. Karena dalam makanan kemasan terkadang luput kita sadari terkait hidden salt di dalamnya. 

Oleh karena itu, kita sebagai konsumen juga harus cermat dalam melihat label informasi nilai gizi di kemasan. Terkait dengan cara lain mengurangi asupan garam, dalam memasak menu harian kita juga bisa menggunakan penguat rasa seperti MSG, karena kandungan garam (natrium) dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa. 

"Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa dengan penambahan MSG pada masakan, dapat menurunkan asupan garam hingga lebih dari 30%, namun kelezatan masakan tetap terjaga,” lanjutnya.

Eurli Prameswari, Head of Sauce & Seasoning Department - PT Ajinomoto Indonesia mengatakan bahwa Grup Ajinomoto Indonesia giat mengkampanyekan konsep Bijak Garam sebagai salah satu inisiatif Ajinomoto Health Provider, dan bentuk kontribusi perusahaan guna mendorong terciptanya pola hidup sehat di masyarakat.

“Kampanye Bijak Garam Ajinomoto ini merupakan salah satu wujud edukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam. Penerapan Bijak Garam dalam aktivitas memasak harian juga sangat mudah, cukup dengan mengurangi sebagian penggunaan garam dan menggantinya dengan menambahkan MSG," jelasnya.

Menu Bijak Garam

Konsep Bijak Garam, lanjut dia, merupakan solusi dengan pengaplikasian yang cukup mudah, yaitu dengan mengurangi penggunaan garam dan menambahkan sedikit MSG dalam konsumsi menu harian. Sehingga, makanan tetap lezat walaupun penggunaan garam dikurangi.  

Lalu bagaimana menerapkan menu dengan konsep bijak caram. Ini ada beberapa contoh.  Misalkan, memasak menu sup ayam, dari yang biasanya kita menuangkan 2 sendok teh (sdt) garam ke dalam 1 liter kuah sup, cukup diubah menjadi 1 sdt garam + ½ sdt MSG, dengan tips itu, kita sudah menerapkan konsep Bijak Garam.

Ajinomoto selaku penggagas konsep bijak garam ini, juga menghadirkan inovasi produk yang menunjang masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. “Inovasi produk ini hadir melalui Brand Masako yang telah meluncurkan varian baru Masako Light dengan kandungan garam yang lebih sedikit*),” ungkap Eurli lagi. (*)    

Kategori :