LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Program Studi (Prodi) Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) tercatat paling tinggi peminatnya dalam penerimaan mahasiswa baru U niversitas Brawijaya (UB) tahun ajaran 2025/2026 jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes SNBT. Dari 79.985 peminat jalur SNBT UB, 3.295 di antaranya mendaftar di Prodi Kedokteran.
Prodi Kedokteran sekaligus menjadi yang paling diminati untuk Prodi rumpun Sains dan Teknologi (Saintek). Sedangkan untuk Prodi rumpun Sosial dan Hukum (Soshum), yang terbanyak peminatnya adalah Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, dengan 3.147 peminat.
Data itu diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UB Prof. Dr. Imam Santoso, M.P.
Lebih lanjut disampaikan, d ari 79.985 peminat jalur SNBT, UB meloloskan 5.764 mahasiswa. Artinya, secara keseluruhan tingkat keketatan dalam SNBT UB tahun ini di kisaran 7 persen.
Imam juga memaparkan, untuk Prodi yang tingkat keketatannya paling tinggi (ditandai dengan angka persentase paling rendah untuk perbandingan antara yang diterima dengan peminat) juga dari FK. Yaitu, FK Farmasi Sedangkan untuk Prodi Saintek yang paling ketat adalah juga FK, tepatnya dua Prodi FK Farmasi dan Kedokteran.
Dari 1.695 peminat di FK Farmasi dan yang diterima hanya 54 atau hanya 3,19%. Sedangkan untuk Prodi FK-Kedokteran, dari 3.295 peminat yang diterima hanya 105 (3,19%).
Di Prodi rumpun Saintek ini, yang juga memiliki keketatan tinggi adalah FKG-Pendidikan Dokter Gigi dari 1.532 peminat yang diterima hanya 50 (3,26%), FT-Teknik Industri dari 1.670 peminat yang diterima hanya 66 (3,95%), dan FIKES-Ilmu Gizi dari 1.243 peminat yang diterima hanya 54 (4,34%).
Sementara itu, Prodi yang paling ketat dari Soshum adalah: FISIP-Psikologi dari 2.538 peminat hanya diterima 90 (3,82%), FEB-Kewirausahaan dari 810 peminat yang diterima hanya 32 (3,95%), Ilmu Komunikasi dari 2.187 peminat yang diterima hanya 87 (3,98%), FIB-Sastra Cina dari 634 peminat yang diterima hanya 33 (5,21%), dan Pariwisata dari 899 peminat yang diterima hanya 50 (5,56%).
”Untuk Sastra Cina saya cukup kaget karena banyak peminatnya, mungkin karena perkembangan industri di Cina yang semakin pesat,” tutur Prof Imam.
BACA JUGA:Lowongan Guru Sekolah Rakyat Dibuka, Diperlukan 1.554 Guru
20 % Diusulkan KIP
Imam juga menyampaikan bahwa dari total yang diterima, 1.116 diantaranya diusulkan mendapat bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). Menurutnya hal tersebut merupakan hal yang baik, karena mencakup 20% dari mahasiswa yang diterima di jalur SNBT.
Yang menarik, dati total mahasiswa yang diterima, menurut Prof. Imam berasal dari 37 dari 38 provinsi yang ada di Indonesia.
Provinsi yang diterima tertinggi meliputi Jawa Timur dengan 2.647 mahasiswa, Jawa Barat 759 mahasiswa, dan DKI Jakarta 511 mahasiswa.
Selain itu ada satu mahasiswa dari sekolah luar negeri yang diterima di jalur SNBT. (*)