KOTA MALANG, DISWAYMALANG.COM-- Judul di atas sebenarya tidak terlalu tepat. Karena, Dana Marsetiya Utama, sosok mboys kita kali ini, sebenarnya sudah terlibat dalam persiapan sebuah konferensi internasional yang akan diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (FTT UMM) ini, sebelum namanya masuk dalam daftar World Top 2% Scientist dari Stanford University.
Konferensi yang dimaksud adalah International Conference on Technology, Informatics and Engineering (Icon-TINE) 2024. Ini konferensi tahunan, yang tahun ini akan masuk penyelenggaraan tahun keempat. Rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 9-10 Oktober 2024 di Hotel Rayz UMM, Sengkaling, Malang. "Kami mempersiapkan penyelenggaraan konferensi ini satu tahun," kata Dana Marsetiya Utama yang jadi ketua panitia Icon-TINE 2024. Dia menyebutkan, ada 278 peneliti dari sebelas negara akan bergabung dalam konferensi yang akan membahas 13 isu penting dan menarik, terkait teknologi, informatika dan teknik ini. Sementara, terpilihnya dosen muda FT UMM ini dalam daftar ilmuwan top dunia pilihan universitas di California, Amerika Serikat itu, baru diumumkan pertengahan September lalu. Dana menjadi salah satu dari 150 ilmuwan asal Indonesia yang masuk daftar itu. Sekaligus menjadi satu-satunya dosen UMM yang masuk daftar elit itu. BACA JUGA:Dosen UB dan UMM Juga Masuk Ilmuwan Top Dunia versi Universitas Stanford Tambah Semangat Namun, jika dikaitkan, memang ada hubungan antara kesibukan Dana mempersiapkan Icon-TINE 2024 dengan terpilihnya dia masuk daftar ilmuwan top dunia itu. Setidaknya, dikaitkan dengan semangat dan antusiasme jika berhubungan dengan bidang teknik dan teknologi, khususnya lagi teknologi industri. Meski tergolong dosen sekaligus peneliti yang masih muda, ayah dua anak ini --satu putra dan satu putri-- memang dikenal sebagai sosok yang penuh semangat jika terkait dengan kegiatan penelitian maupun pembahasan segala hal yang terkait dengan bidang teknik, khususnya teknik industri. Sejak 2019, dia sudah terlibat dalam bebagai penelitian berskala internasional untuk bidang teknik industri. Lebih khusus lagi, masalah pengelolaan energi yang lebih efisien sehingga nantinya dapat menghemat energi. Banyak hasil penelitian Dana yang telah dipublikasikan, dan dianggap penting, sehingga hasil penelitian itu sering dikutip dan dipakai sebagai rujukan untuk penelitian lain. Inilah antara lain penyebab Dana terpilih masuk daftar terbatas itu. Karena salah satu kriteria masuk daftar itu adalah karya penelitiannya memberi dampak dan dianggap penting. Bagi dosen yang juga gemar sepak bola ini, melakukan penelitian dan riset adalah kewajiban seorang dosen, untuk menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi. Apalagi, dia dari kecil sudah sering bermimpi jadi dosen. Sehingga begitu tercapai jadi dosen, dia pun antusias melakukan banyak penelitian penting. Termasuk dalam kegiatan-kegiatan pembahan seperti seminar dan konferensi internasional, salah satunya dengan menjadi ketua penyelenggara Icon-TINE 2024 ini. "Tentu saya bangga dengan pencapaian (masuk daftar llmuwan top dunia) ini. Ini dapat menambah motivasi bagi peneliti muda, khususnya saya pribadi agar terus berkontribusi terhadap isu terkini di dunia," katanya, kepada Disway Malang. Dia juga mengungkapkan mengapa fokus terhadap bidang pengelolaan energi. "Ini tidak lepas dari kekhawatiran terhadap semakin menipisnya cadangan energi di dunia, sehingga perlu terus dilakukan riset untuk menemukan cara bagaimana mengelola penggunaan energi dengan baik," tambahnya. Dikaitkan dengan penyelenggaraan Icon-TINE 2024, dengan menjadi ketua panitia sekaligus baru masuk kelompok elit ilmuwan dunia, Dana mengaku tambah semangat untuk menjadikan event ini sukses dan membawa manfaat. "Alhamdulillah bisa 278 peneliti yang bisa memaparkan hasil penelitiannya," pungkasnya, sambil menambahkan beberapa di antaranya berasal dari sebelas negara, baik Asia maupun Eropa. Dengan demikian klop sudah, habis masuk kelompok elit ilmuwan dunia, kini Dana Marsetiya Utama menjadi ketua penyelenggara konferensi internasional yang menghadirkan banyak peneliti kelas dunia. Selamat! (*)