24 Mei Juga Diperingati sebagai Hari Tiara, Saat Setiap Perempuan Berhak jadi Ratu

Sabtu 24-05-2025,06:46 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Agung Pamujo

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Bukan soal mahkota, tapi tentang harga diri dan pengakuan perempuan sebagai ratu atas hidupnya

Setiap tanggal 24 Mei, dunia memperingati International Tiara Day. Mungkin ini bukan hari besar yang dikenal luas, apalagi diwarnai dengan upacara formal. Tapi, hari ini punya makna simbolis yang sangat dalam.

Hari ini adalah pengingat satu hal penting: bahwa setiap perempuan berhak layak memperlakukan diri sendiri seperti seorang ratu.

BACA JUGA:24 Mei Juga Hari Perempuan Internasional untuk Perdamaian dan Perlucutan Senjata!

Tiara Day punya makna yang tidak kalah relevan dalam konteks pemberdayaan dan pemulihan martabat perempuan.

Berawal dari Kanada: Sejarah Singkat International Tiara Day

International Tiara Day pertama kali diperingati pada tahun 2005 atas inisiatif Barbara Bellissimo, seorang penulis dan advokat perempuan asal Kanada. Ia terinspirasi dari gagasan bahwa semua perempuan berhak menjadi "ratu" dalam hidupnya sendiri—bukan dalam arti literal atau monarki, tetapi sebagai simbol penghormatan terhadap diri sendiri dan kekuatan perempuan.

Tanggal 24 Mei dipilih karena bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Victoria, pemimpin legendaris Kekaisaran Inggris yang memerintah selama lebih dari 60 tahun. Bellissimo melihat bahwa tanggal itu punya makna historis yang kuat tentang kepemimpinan perempuan dalam masa yang didominasi laki-laki.

Namun, berbeda dengan warisan kolonial Ratu Victoria, International Tiara Day tidak bertujuan untuk mengangkat status sosial, tetapi untuk merayakan kesadaran bahwa perempuan punya kendali atas hidupnya sendiri—sekalipun tanpa mahkota, istana, atau gelar kebangsawanan.

Apa Makna dari “Tiara” dalam Hari Ini?

Tiara dalam konteks peringatan ini dibuat bukan sekadar aksesoris kepala. Tiara adalah metafora. Ia mewakili harga diri, kekuatan, dan kepemimpinan diri sendiri. Hari ini bertujuan untuk mendorong perempuan agar melihat dirinya sebagai pribadi yang layak dihargai, mencintai diri sendiri, dan tidak perlu menunggu validasi dari orang lain.

Makna ini sangat relevan di tengah banyaknya fenomena body shaming, burnout perempuan pekerja, atau tuntutan sosial terhadap perempuan untuk menjadi "sempurna" sebagai ibu, istri, sekaligus profesional. Tiara Day menjadi momen reflektif untuk menyadari bahwa menjadi diri sendiri sudah cukup untuk dihargai.

Mengapa Hari Ini Tetap Relevan?

Di zaman yang kerap menilai perempuan dari penampilan luar, pencapaian karier, atau status sosial, International Tiara Day menjadi ruang kecil untuk mengingatkan bahwa nilai sejati seseorang tidak tergantung dari standar eksternal. Hari ini mengajak perempuan untuk kembali mengenali dirinya—tanpa topeng, tanpa standar toksik, dan tanpa harus tampil sempurna.

Hari Tiara mendorong perempuan untuk saling menguatkan dan menciptakan lingkungan yang sehat secara emosional.

Kategori :