UMM Autism Summit 2024, Soroti Faktor Risiko Prenatal Autisme

Kamis 03-10-2024,18:56 WIB
Reporter : Belqis
Editor : Agung Pamujo

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.COMSalah satu sesi menarik dalam UMM Autism Summit 2024 adalah workshop yang membahas mengenai faktor risiko prenatal pada gangguan spektrum autisme (ASD). Dalam workshop yang digelar di  Gedung Kuliah Bersama (GKB) 4 Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Sadina Pramuktini, Sp. OG(K)FM dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) selaku narasumber, memaparkan berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya autisme pada anak.

Menurut dr. Sadina, setidaknya ada empat faktor risiko prenatal yang perlu diperhatikan. Yaitu, infeksi maternal dan demam selama kehamilan, penggunaan obat-obatan tertentu, paparan polusi udara, dan paparan bahan kimia berbahaya. Dia lantas menguraikan satu per satu detil dari empat faktor itu. 

Terkait infeksi dan demam pada masa kehamilan, yang perlu diwaspadai adalah jika mengalami demam lebih dari tiga kali saat hamil. Menurut dia, jika itu terjadi, maka risiko anak lahir dalam spektrum autisme. 

Demikian juga untuk penggunaan obat-obatan selama kehamilan. Yang perlu diwaspadai adalah kandungan bahan kimia dalam obat, seperti asam valproate dan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) yang berdasarkan hasil penelitia, menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara paparan SSRI prenatal dengan autisme. 

Untuk polusi udara, nyaris semua polutan berpotensi meninkatkan risiko autisme. Demikian juga paparan bahan kimia seperti insektisida dan pestisida yang berdasar hasil penelitian, bisa meningkatkan risiko anak lahir dalam spektrum autisme hingga 60 persen jika ibu hamil terpapar bahan-bahan tersebut.  

Workshop dengan narasumber dr Sadina adalah salah satu dari 12 workshop tematik yang dilangsungkan pada hari pertama UMM Autism Summit 2024, Kamis (3/10). Secara keseluruhan, akan ada 27  workshop dengan 27 tema yang berbeda. 15 workshop berikut akan digelar Jumat (4/10). 

BACA JUGA:UMM Autism Summit 2024 di Malang, Ada Workshop dengan 27 Tema 

Bekal Masa Kehamilan 

Sebelumnya, Ketua Majelis Pendidikan Usia Dini, Dasar dan Menengah (Pauddasmen) Pengurus Wilayah Aisyiyah Jawa Timur Dra. Rachmi Aida, M.Pd, menyampaikan Aisyiyah juga peduli terhadap risiko anak lahir dalam spektrum autisme. "Kami mulai program di Aisyiyah dari masa kehamilan, bahkan (saat masih jadi) calon pengantin. Kita bekali ilmunya, dan ada sekolah calon pengantin," katanya, saat tampil sebagai salah satu pembicara kunci dalam pembukaan UMM Autism Summit 2024, Kamis (3/10) di Basement Dome, Kampus UMM. 


Keynote speech oleh Dra. Rachmi Aida, M.Pd., Dr. dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp. PK, dan Dr. Eunice Tan,--

Pembicara kunci kedua, yakni Dr. dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK., lebih menyoroti penanganan anak dengan atisme. Dia mengingatkan, bahwa setiap anak dengan autisme unik. "Perlu pendekatan personal," katanya, lantas menyebutkan salah satunya dengan melakukan test DNA, agar punya acuan dalam melakukan penanganan dan pemantauan ABK sesuai kondisi masing-masing yang antara lain tercermin dari hasil tes DNA itu. 

Sedangkan pembicara kunci ketiga Dr Eunice Tan dari Singapore University, tidak sekadar berbagi pengetahuan terkait autisme. Pakar autisme yang juga memliki anak dengan autisme itu,  juga berbagi pengalaman dalam mendidik anaknya yang tergolong ABK itu. Menurut Eunice Tan, kunci keberhasilan menangani anak dengan ABK adalah membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan relevan dengan minat anak. (*) 

 

 

 

Kategori :