JAKARTA, DISWAYMALANG.ID - Luna Maya dan Maxime Bouttier menunjukkan profesionalisme tinggi dalam proyek film terbaru mereka, Gundik , yang dijadwalkan tayang pada 22 Mei 2025.
Meskipun berstatus sebagai pasangan suami istri, Luna Maya dan Maxime Bouttier menegaskan bahwa hubungan pribadi tidak mempengaruhi kinerja mereka di lokasi syuting.
Maxime mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi Luna dalam memerankan karakter Nyai, seorang wanita setengah siluman dengan masa lalu kelam.
"Intinya aku happy kerja sama dengan Luna. Anggy juga. Aku ingin banget dari dulu bikin sesuatu dengan Anggy. (Luna Maya) Super profesional. Dia kelihatannya bakal ribet ternyata enggak," ujar Maxime saat konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 16 Mei 2025.
Maxime juga menonjolkan totalitas Luna dalam menjalani adegan-adegan menantang, termasuk adegan mandi darah dan dikubur hidup-hidup.
"Dia disuruh mandi darah, tapi dia langsung melakukannya. Mungkin jika orang lain yang disuruh, mereka akan berpikir dua kali sebelum melakukannya. Dia juga mau dikubur. Saya sampai berpikir: Luna Maya bisa sampai seperti ini juga," tutur Maxime.
Luna Maya sendiri mengakui bahwa peran sebagai Nyai merupakan tantangan tersendiri. Ia harus mendalami karakter yang jauh berbeda dari kepribadiannya sehari-hari.
"Mas Rosa bilang, coba rasakan bagaimana ada di kehidupan yang gelap. Seorang Luna Maya enggak kepikiran untuk membunuh, melihat kucing sakit saja terenyuh, apa kabar mau (maaf) memotong-motong tubuh orang," ungkap Luna.
Film Gundik yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini mengusung genre horor-heist dan menampilkan kisah empat merangkul yang berencana menggasak harta di rumah seorang wanita simpanan pejabat tinggi negara.
Namun, rencana mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka menyadari bahwa rumah tersebut menyimpan rahasia kelam yang berkaitan dengan kekuatan gaib .
Film Gundik dijadwalkan tayang di bioskop pada 22 Mei 2025 dan dibintangi oleh Luna Maya serta Maxime Bouttier. Dengan menggabungkan unsur horor dan heist, film ini diharapkan dapat memberikan pengalaman sinematik yang berbeda bagi penonton Indonesia.