12 Mei Juga Hari Kesehatan Tanaman, Hati Hati Dalam Memilih Pot Untuk Tanaman!

Senin 12-05-2025,07:00 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Agung Pamujo

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Ada satu hal yang kerap luput dari perhatian para pencinta tanaman hias: pot yang digunakan.

Bentuknya boleh lucu, warnanya pastel, dan ukurannya pas di ambang jendela. Tapi tunggu dulu. Sudahkah memastikan pot plastik yang dipilih itu aman untuk akar tanaman?

Di balik tampilan yang menggoda, banyak pot plastik murah yang ternyata mengandung senyawa beracun, seperti BPA (Bisphenol A) atau ftalat. Zat ini bisa larut dalam air, masuk ke media tanam, lalu diserap akar secara perlahan.

Itulah awal dari kematian diam-diam. Tanaman terlihat baik-baik saja di permukaan. Tapi di bawah sana, akarnya mulai rusak, kering, atau bahkan membusuk tanpa sebab yang jelas. 

Dalam rangka, International Day of Plant Health, mari kupas satu per satu bagaimana plastik bisa jadi musuh tanaman, dan pot seperti apa yang seharusnya kamu pilih.

1. Bukan Semua Plastik Aman: Kenali Kode Resin pada Pot

Plastik memiliki kode daur ulang yang ditandai dengan angka 1–7 di bawah kemasannya. Nah, pot-pot murah yang sering dijual di toko serba lima ribuan umumnya tidak mencantumkan kode ini. Dan itu tanda bahaya.

Kode 3 (PVC) dan 7 (lain-lain) biasanya mengandung ftalat atau BPA—dua zat kimia yang berbahaya jika larut dalam air. Tanaman yang disimpan dalam pot jenis ini berisiko menyerap racun yang perlahan merusak jaringan akarnya.

Untuk tanaman konsumsi seperti cabai, tomat, atau mint, paparan jangka panjang bisa membuat hasil panennya mengandung senyawa kimia tersebut. Padahal, tanaman ini nantinya akan dikonsumsi manusia. Maka, penting sekali memilih pot dengan kode plastik aman seperti kode 2 (HDPE) atau 5 (PP).

2. Efek Racun: Akar Menghitam Tapi Daun Tetap Hijau

Salah satu keunikan dari keracunan akar akibat senyawa kimia plastik adalah gejalanya tidak muncul di daun secara langsung. Tanaman tetap hijau, bahkan bisa berbunga seperti biasa. Namun, sistem akarnya membusuk pelan-pelan.

Ketika akhirnya menyadari ada yang salah, biasanya kerusakan sudah parah. Akar berwarna gelap, berlendir, dan mengeluarkan bau menyengat. Sayangnya, karena sering tertutup media tanam, kerusakan ini baru terlihat saat tanaman repotting.

Jadi, kalau merasa tanaman tumbuh lambat tanpa sebab yang jelas, padahal sudah diberi air dan cahaya cukup, coba cek potnya. Bisa jadi akar sedang merana di dalam plastik beracun.

3. Pot Warna Cerah Belum Tentu Aman

Kita sering tertarik pada pot berwarna pastel atau metalik. Tapi pewarna sintetis pada pot juga bisa mengandung logam berat seperti timbal (lead) atau merkuri.

Kategori :