4. Allen Iverson: Ikon Jalanan, Wakil Presiden, dan Penyeimbang
Allen Iverson bukan hanya legenda NBA. Ia adalah representasi basket jalanan, pemberontakan, dan suara kaum tertindas di industri olahraga. Dan kini, ia kembali—bukan hanya sebagai simbol, tapi sebagai Wakil Presiden Reebok Basketball. Di dokumenter netflix Power Moves, kita melihat sisi lain AI: bukan lagi "The Answer", tapi juga "The Organizer". Ia terlibat langsung dalam keputusan-keputusan penting.
Peran Iverson dalam serial ini sangat penting. Ia jadi jembatan antara generasi lama dan baru. Jika Shaq adalah wajah brand dalam konteks korporat, maka AI adalah suara hati dari komunitas.
5. Todd Krinsky dan Visi yang Lebih Besar
CEO Reebok, Todd Krinsky, menyebut Power Moves sebagai bagian dari “pergeseran budaya.” Ia percaya bahwa brand saat ini tidak bisa hanya bicara soal produk. Mereka harus punya suara. Harus punya posisi. Dalam serial ini, ia muncul sebagai pemimpin yang tidak hanya mendukung visi Shaq, tapi juga menantang ide-idenya.
Krinsky juga menegaskan bahwa Power Moves bukan sekadar serial dokumenter. Ini platform naratif Reebok untuk membagikan transformasinya kepada dunia. Ia ingin publik melihat sendiri proses di balik semua keputusan. Karena hanya lewat transparansi, brand bisa kembali mendapatkan kepercayaan.
6. Enam Episode Penuh Aksi, Strategi, dan Realitas
Serial ini hadir dalam enam episode. Masing-masing berdurasi sekitar 45 menit. Dan setiap episodenya membahas satu aspek utama: dari perekrutan atlet, pembuatan desain sepatu baru, kampanye marketing, hingga diskusi tentang arah jangka panjang Reebok. Penonton bisa mengikuti jalur perjalanan brand, dari ide ke pasar.
7. Menghidupkan Kembali Semangat Era 90-an—Dengan Cara Baru
Mereka yang tumbuh di tahun 90-an tahu: Reebok pernah jadi raja. Dari Shaqnosis ke Answer series, sepatu Reebok jadi identitas banyak anak muda. Tapi waktu terus berjalan. Dan saat dunia berubah, Reebok tertinggal. Kini, lewat Power Moves, mereka mencoba menyambung ulang semangat itu—tanpa menjadi karikatur masa lalu.
Serial ini memperlihatkan betapa sulitnya menjual nostalgia ke generasi yang tak pernah hidup di era tersebut. Tapi justru di situlah tantangan dan daya tariknya. Shaq dan tim mencoba menyuntikkan makna baru ke sepatu lama, sekaligus memperkenalkan wajah-wajah baru ke dalam warisan Reebok.
Serial Dokumenters Power Moves adalah catatan harian dari orang-orang yang percaya bahwa brand bisa dibangun dengan hati, bukan hanya angka. Bahwa loyalitas masih bisa jadi bahan bakar utama dalam bisnis.
Serial ini hadir (4/6) 2025, eksklusif di Netflix. Tapi dampaknya bisa lebih luas dari sekadar platform streaming. Ia bisa jadi referensi baru bagi para pemimpin muda, wirausahawan, bahkan mahasiswa yang ingin belajar tentang strategi dan idealisme.
Karena di balik setiap sepatu, ada cerita. Dan di balik setiap cerita, ada jiwa yang percaya.
Dan itu yang membuat Power Moves layak ditonton. Bukan karena Shaq. Tapi karena kisahnya menyala.