Selain itu, jika ada karya yang memperlihatkan progres atau perkembangan kemampuan, susunlah secara kronologis untuk memberi gambaran tentang perjalanan yang telah ditempuh. Hal ini juga menunjukkan bahwa ada upaya untuk berkembang dan belajar seiring waktu, yang memberikan nilai lebih dalam portofolio.
5. Pilih Layout yang Terstruktur dan Minimalis
Ketika menyusun portofolio dengan banyak karya, terutama video atau artikel dalam bentuk yang lebih visual, penting untuk memilih layout yang terstruktur dan minimalis. Slide atau halaman portofolio tidak boleh terlalu penuh dengan konten agar pengunjung tidak merasa kewalahan. Sebaiknya gunakan desain grid atau pembagian kolom untuk menampilkan karya-karya secara rapi.
Untuk karya video, jangan memaksakan untuk menampilkan banyak cuplikan dalam satu halaman atau slide. Dengan cara ini, portofolio tetap terorganisir tanpa terasa penuh dan membuat pengunjung lebih mudah fokus pada tiap karya.
6. Gunakan Slider atau Galeri untuk Video
Jika memiliki banyak video atau karya yang berbentuk visual, cara terbaik untuk menampilkannya adalah dengan menggunakan fitur slider atau galeri. Slider memungkinkan pengunjung untuk melihat satu karya pada satu waktu tanpa harus memperlihatkan semuanya sekaligus, sehingga membuat portofolio tetap teratur dan tidak berantakan.
Galeri juga bisa menjadi pilihan bagus, di mana setiap karya ditampilkan dalam thumbnail kecil, dan pengunjung dapat mengklik untuk melihat versi lebih besar atau video lengkap.
7. Pilih Font dan Ukuran Teks yang Tepat
Penting untuk memilih font dan ukuran teks yang tidak mengganggu elemen visual dalam portofolio. Terlalu banyak teks atau font yang terlalu kecil bisa membuat portofolio tampak penuh dan sulit dibaca. Gunakan font yang bersih dan mudah dibaca, seperti Helvetica atau Arial, dengan ukuran yang cukup besar agar nyaman dibaca. Gunakan juga variasi font yang sedikit, seperti satu jenis font untuk judul dan satu jenis font lainnya untuk deskripsi karya.
Penggunaan bullet points atau subjudul juga bisa membantu agar informasi lebih terstruktur dan mudah dipahami tanpa membuat halaman terlalu padat.
8. Fokus pada Visual, Buat Video dalam Format yang Ringkas
Jika memiliki banyak video, pastikan untuk memilih format video yang ringkas dan langsung ke intinya. Buatlah cuplikan video berdurasi 30 detik hingga 2 menit yang sudah dipilih secara selektif untuk menunjukkan kemampuan atau ide utama. Video yang terlalu panjang bisa membuat pengunjung cepat bosan atau kehilangan fokus.
Pada portofolio berbasis slide, tampilkan hanya cuplikan atau preview video dengan ukuran kecil, yang kemudian bisa di-klik untuk menonton lebih lanjut.
9. Terapkan Transisi dan Animasi Secara Efektif
Transisi dan animasi pada portofolio bisa memberikan efek dinamis, tetapi penggunaan yang berlebihan justru akan mengganggu tampilan dan memperburuk kesan penuh pada portofolio. Gunakan transisi yang halus dan tidak mencolok antara karya atau slide.
Misalnya, gunakan transisi geser atau fade yang memberi kesan profesional dan tidak terlalu mengalihkan perhatian dari karya utama. Hindari animasi yang terlalu cepat atau berbentuk terlalu mencolok, karena hal ini bisa mengganggu pengunjung saat melihat karya atau video yang ada.