KLOJEN, MALANG DISWAY-- Kebijakan tanggungjawab sosial terus diwujudkan oleh Bank BRI, termasuk di Wilayah Malang. Melalui Rumah BUMN Kota Malang yang dikelola Bank BRI, digelar pelatihan untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada Rabu (26/9), di Rumah BUMN Jalan Raya Langsep, Bareng, Kota Malang.
Pelatihan ini diikuti oleh 23 UMKM yang menjalankan berbagai macam usaha. Materi pelatihan kali ini adalah bagian dari digital marketing. Yakni, promosi usaha melalui media sosial (medsos).
Pada pelatihan ini, Rumah BUMN Kota Malang menghadirkan R. Ghany, seorang pengusaha muda yang sukses di sektor food and beverage (F&B) untuk menjadi instruktur pelatihan. Dia membawakan materi pelatihan dengan tema “Memaksimalkan Konten Media Sosial untuk Megembangkan Usaha.”
Di depan para peserta, pemilik beberapa usaha seperti Kedai Tjahajabaroe, Es Teler Sempat Sayang, Ayam Gohyong Legenda, dan Swetato ID itu membagikan berbagai tips mengenai strategi pemasaran yang efektif. Antara lain membuat konten video tentang produk usaha berdurasi singkat.
Menurut Ghany, melalui konten yang kemudian diunggah di medsos masing-masing itu, pelaku usaha berpeluang bisa meningkatkan omset secara signifikan. Syaratnya, aktivitas mengunggah konten video di medsos itu tetap harus fokus untuk menciptakan dampak terhadap bisnisnya.
"Jangan hanya untuk mengejar view," kata Ghany. Dia mengingatkan, bahwa membuat konten viral atau yang mendapatkan jutaan views tidak serta merta berdampak positif bagi bisnis.
"Banyak orang bisa membuat konten bagus, tapi tidak semua konten bisa menghasilkan uang. Sebenarnya, UMKM tidak butuh views, tapi butuh impact," tegasnya.
Dia pun menggarisbawahi, bahwa konten yang bagus adalah konten yang mampu memberikan dampak langsung terhadap penjualan dan omset. Karena, lanjut dia, marketing bukan hanya tentang membuat konten, tapi juga merencanakan segala aspek mulai dari iklan, promosi, publisitas, hingga penjualan.
"Marketing adalah semua yang direncanakan dengan baik. Kita harus tahu untuk siapa kampain itu dibuat dan siapa audiens yang ditargetkan," ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa salah satu kesalahan terbesar para pelaku usaha adalah menargetkan konten atau produk untuk semua orang. "Target audiens harus spesifik, karena jika untuk semua orang, itu adalah kesalahan besar," tambahnya.
Lebih lanjut, Ghany memberikan beberapa tips untuk para pelaku UMKM dalam memilih digital agency yang tepat. Yaitu dengan memilih agensi yang bisa memberikan dampak kepada bisnis, bukan hanya sekedar menghasilkan konten viral. Dia juga menekankan bahwa konten yang dibuat harus relevan dan memberikan sesuatu kepada audiens, seperti hiburan, informasi, atau ketertarikan.
Menurut Ghany, soft selling adalah kunci dalam memasarkan produk melalui konten. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan membuat konten singkat, padat, dan jelas yang tidak secara langsung mengajak audiens untuk membeli, tapi justru membuat mereka penasaran.
"Gunakan sound yang sedang tren di TikTok, buat cerita singkat maksimal satu menit, dan gunakan kepsyen yang hanya berisi tiga kata untuk memancing rasa penasaran audiens," jelas Ghany.
Dia juga menambahkan bahwa konten yang baik harus memiliki alur cerita yang jelas, karakter yang berkembang, dan visual yang menarik.