Berbeda dengan penyakit lain, gangguan hati sering tak menunjukkan gejala awal yang jelas. Gejala seperti mudah lelah, mual ringan, atau perut kembung sering diabaikan karena dianggap sepele.
Namun, jika dibiarkan terus menerus, itu bisa menjadi pertanda bahwa hati sudah bekerja terlalu keras atau mulai rusak. Karena itu, penting untuk cek kesehatan rutin, minimal satu kali dalam setahun!
6. Pentingnya Cukup Minum Air Putih
Air putih membantu proses detoksifikasi di hati agar berjalan dengan lancar. Ketika tubuh kekurangan cairan, proses metabolisme racun menjadi lambat dan beban hati meningkat.
Mahasiswa yang sibuk, seperti sibuk organisasi sering kali hanya minum kopi, teh, atau minuman manis, padahal itu tidak cukup menggantikan fungsi air putih. Biasakan minum minimal 8 gelas air per hari agar hati tetap sehat, bawa tumber isi air putih ke kampus juga sangat dianjurkan!
7. Aplikasi Canggih untuk Pantau Pola Makan
Manfaatkan aplikasi seperti Yazio, MyFitnessPal, atau FatSecret untuk memantau asupan harian. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mencatat kalori, gula, dan lemak yang dikonsumsi tiap hari.
Menurut jurnal Nutrients (2021), penggunaan aplikasi pelacak makanan terbukti meningkatkan kesadaran pola makan sehat sebanyak 38% di kalangan mahasiswa. Teknologi bisa menjadi teman baik jika digunakan secara bijak.
8. Alternatif Camilan Sehat untuk Kuliah dan Nugas
Mengganti camilan seperti ciki, gorengan, atau wafer manis dengan pilihan yang lebih sehat sangat membantu kesehatan hati. Misalnya, edamame rebus, granola rendah gula, yoghurt plain, atau buah segar.
Camilan sehat ini kaya akan antioksidan, serat, dan rendah lemak jenuh—nutrisi penting untuk mendukung fungsi hati. Selain itu, cemilan sehat juga membuat tubuh tidak mudah lesu saat belajar!
9. Rutin Bergerak Meski di Kamar Kos
Olahraga ringan seperti stretching, jalan kaki 15 menit, atau yoga cukup untuk meningkatkan metabolisme dan membantu kerja hati membakar lemak. Tidak harus ke gym atau ikut kelas olahraga mahal.
Menurut Clinical Gastroenterology and Hepatology (2020), aktivitas fisik rutin menurunkan kadar enzim hati yang tinggi dan mengurangi risiko perlemakan hati. Jadi, tetap aktif meski hanya di ruang kecil!
World Liver Day bukan sekadar seremoni, tapi pengingat bahwa hati kita bekerja tanpa henti untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Mahasiswa bisa memulainya dengan langkah kecil: cukup tidur, makan teratur, dan hindari konsumsi berlebihan makanan olahan atau suplemen tanpa kontrol.