Tahilalats mendapatkan panggung lebih besar untuk karyanya, serta meningkatkan engagement dengan audiens yang lebih luas.
Dalam pemasaran modern, strategi lintas industri seperti ini menjadi semakin populer karena mampu menciptakan sinergi yang menguntungkan semua pihak.
8. Harga: Cukup Kompetitif, Tapi Masih Berisiko
Sepatu ini dibanderol di kisaran Rp 700 ribuan, harga yang masih masuk akal untuk sepatu lokal dengan branding kuat.
Jika terlalu murah, kesan eksklusifnya hilang. Jika terlalu mahal, orang bisa ragu untuk membelinya, apalagi dengan konsep produk yang cukup eksperimental. Harga ini dipilih dengan pertimbangan agar tetap terjangkau, tapi tetap terasa spesial.
Namun, pertanyaannya adalah apakah harga ini cukup untuk membuat produk ini laku dalam jangka panjang? Atau hanya akan dibeli oleh mereka yang ingin ikut hype sesaat?
9. Efek Jangka Panjang: Hanya Sensasi Sesaat atau Bisa Berlanjut?
Setiap strategi marketing berbasis viral memiliki tantangan: apakah bisa bertahan lama, atau hanya sekadar tren sementara?
Jika strategi ini sukses, bukan tidak mungkin ke depannya kita akan melihat lebih banyak produk kolaborasi nyeleneh lainnya. Bisa jadi Tolak Angin mencoba menjual merchandise lain, atau brand-brand lain mulai meniru konsep ini. Tapi jika gagal, sepatu ini bisa menjadi sekadar produk hype yang hanya bertahan sebulan lalu dilupakan.
Strategi Marketing Yang Dirancang dengan Jenius!
Sepatu Brodo x Tolak Angin x Tahilalats ini memang terdengar seperti gimmick. Tapi ini bukan sembarang gimmick. Ini adalah strategi pemasaran yang dirancang dengan sangat baik, menggabungkan branding, storytelling, dan media sosial untuk menciptakan gelombang viral.
Penasaran dengan sepatu ini?
Segera cek di tokopedia, shopee dan e commerce lainnya sebelum kehabisan! (*)