MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Mudik bersama orang tua itu seperti naik roller coaster emosional. Ada senangnya, karena bisa quality time bersama mereka. Tapi ada juga tantangannya, terutama kalau kita yang pegang setir dan mereka yang jadi komentator jalanan.
Dari "Jangan ngebut!" sampai "Dulu jalan ini masih sepi," semua bisa keluar di sepanjang perjalanan. Tapi tenang, dengan strategi yang tepat, perjalanan bisa tetap asyik dan minim stres!
1. Terima Kenyataan: Mereka Pasti Komentar, dan Itu Normal
Kalau berharap orang tua bakal duduk manis tanpa bersuara selama perjalanan, itu sama aja berharap jalan tol kosong pas mudik. Mustahil. Komentar mereka bukan karena tidak percaya, tapi refleks setelah puluhan tahun jadi navigator keluarga dan khawatir akan dirimu.
Misalnya, baru jalan 10 menit, sudah ada yang bilang, "Itu jangan terlalu dekat sama truk!" atau "Lampunya nyalain dong, biar kelihatan." Daripada baper, lebih baik anggap ini fitur tambahan yang semakin meningkatkan tingkat keamanan di jalan.
2. Siapkan Playlist yang Bisa Mendinginkan Suasana
Musik bisa jadi penyelamat perjalanan. Kalau di mobil cuma ada suara klakson, mesin, dan teguran, perjalanan bakal terasa lebih panjang. Solusinya? Bikin playlist nostalgia yang bisa bikin mereka ikut nyanyi atau minimal tersenyum.
Misalnya, kalau orang tua suka lagu 80-an, coba putar Koes Plus, Chrisye, atau Deddy Dores. Kadang, satu lagu bisa memancing cerita menarik. "Dulu Ayah nyanyiin lagu ini buat Ibumu waktu pertama kali ketemu." Nah, obrolan pun bisa jadi lebih seru daripada sekadar bahas kecepatan mobil.
3. Sabar Saat Ditanya, 'Ini Jalan yang Mana?'
Jangan heran kalau di tengah perjalanan tiba-tiba mereka bilang, "Dulu di sini sawah semua," atau "Eh, kok belok sini? Bukan lewat jalan lama aja?" Wajar, ingatan mereka masih menyimpan versi jalan 20 tahun yang lalu.
Daripada debat, lebih baik siapkan Google Maps dan tunjukkan rute secara langsung. "Ini jalannya lebih cepat, lihat deh." Dengan begitu, mereka bisa ikut mengamati tanpa harus menebak-nebak dan membandingkan dengan peta ingatan mereka sendiri.
4. Pahami Makna 'Jangan Ngebut,' Meski Sudah di Batas Normal
Kita jalan 60 km/jam di tol, tapi tiba-tiba ada yang bilang, "Pelan-pelan aja, Nak." Ini bukan soal angka, tapi soal perasaan aman mereka.
Daripada menjelaskan panjang lebar soal batas kecepatan, lebih baik sesuaikan ritme berkendara dengan kenyamanan mereka. Kadang, yang bikin mereka merasa ntidak aman bukan karena kita ngebut, tapi karena cara kita bermanuver. Jadi, usahakan berkendara lebih halus dan stabil.
5. Jangan Lupa Istirahat, Bukan Cuma buat Kita, tapi Juga Mereka