MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Kalau dunia film punya Emmy dan Oscar, dunia musik tak cuma punya Grammy. Salah satu ajang penghargaan terbesar yang merayakan kejayaan musisi dunia adalah iHeartRadio Music Awards. Dikenal sebagai ajang yang menjadi tolok ukur kepopuleran musisi di era digital. Setiap tahunnya, acara ini menghadirkan momen bersejarah, mulai dari penampilan spektakuler hingga penghargaan bagi para legenda musik.
Tahun ini, iHeartRadio Music Awards 2025 yang berlangsung 18 Maret 2025 memberikan penghargaan paling bergengsi, Icon Award, kepada Mariah Carey. Penyanyi yang dijuluki "Songbird Supreme" ini tak hanya dikenal dengan vokal lima oktafnya, tetapi juga sebagai ikon industri musik yang telah menginspirasi generasi musisi di seluruh dunia.
Dengan perjalanan karier lebih dari tiga dekade, Mariah telah menciptakan jejak emas yang menjadikannya pantas menerima penghargaan ini.
Mari berkenalan dengan diva di dunia musik yang perjalanan karirnya hingga mendapatkan award ini, dapat menginspirasi!
1. Jejak Prestasi: 19 Lagu No. 1 di Billboard Hot 100
Salah satu bukti paling kuat bahwa Mariah Carey adalah seorang ikon sejati adalah rekornya di Billboard Hot 100. Ia telah menempatkan 19 lagu di posisi nomor satu, terbanyak di antara artis solo mana pun dalam sejarah. Lagu-lagunya seperti Vision of Love, Hero, We Belong Together, hingga All I Want for Christmas Is You telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang dan terus diputar hingga kini.
Keberhasilannya ini tidak datang secara instan. Sejak debutnya di tahun 1990, Mariah terus bereksperimen dengan berbagai genre, mulai dari pop, R&B, hingga hip-hop. Ia juga sering berkolaborasi dengan berbagai musisi lintas genre, membuktikan kemampuannya dalam menciptakan musik yang relevan dengan berbagai zaman.
Mariah menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga menciptakan identitas musik yang kuat dan tetap bertahan di hati pendengar selama puluhan tahun.
2. Vokal Lima Oktaf dan Teknik Whistle Register yang Legendaris
Tidak banyak penyanyi yang bisa mencapai nada-nada tinggi dengan teknik whistle register seperti Mariah Carey. Kemampuannya ini membuatnya dijuluki "Songbird Supreme" oleh Guinness World Records. Lagu-lagu seperti Emotions dan Without You menjadi bukti bagaimana vokalnya mampu menyentuh nada-nada yang hampir mustahil dicapai oleh penyanyi lain.
Keunikan vokal Mariah ini bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal emosionalitas yang ia tuangkan dalam setiap lagunya.
Dari sini, untuk kamu yang bercita-cita jadi musisi bisa belajar bahwa teknik vokal yang luar biasa harus dibarengi dengan kemampuan menyampaikan emosi. Mariah Carey membuktikan bahwa suara yang kuat bukan sekadar soal nada tinggi, tetapi juga soal bagaimana cara menyentuh hati pendengar.
3. Pengaruh di Dunia R&B dan Hip-Hop
Mariah Carey adalah salah satu pionir yang menggabungkan R&B dengan hip-hop dalam musik pop mainstream. Kolaborasinya dengan rapper seperti Ol’ Dirty di remix Fantasy (1995) dan Jay-Z di Heartbreaker (1999) membuka jalan bagi tren kolaborasi antara penyanyi pop dan rapper yang kini menjadi standar di industri musik.
Di era ketika pop masih sangat terpisah dari hip-hop, Mariah mengambil langkah berani dengan menghadirkan unsur rap dalam lagu-lagunya. Keputusannya ini sempat diragukan oleh banyak orang, tetapi akhirnya terbukti sukses dan menjadi formula yang diikuti oleh banyak artis setelahnya, seperti Beyoncé, Rihanna, hingga Ariana Grande.
Dari sini, bisa diambil pelajaran bahwa inovasi sering kali datang dari keberanian untuk melawan arus. Mariah Carey mengajarkan bahwa menjadi seorang yang sukses bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi menciptakan sesuatu yang baru dan berani mengambil risiko.
4. Dari Masa Sulit ke Puncak Kesuksesan
Perjalanan Mariah Carey menuju status ikoniknya tidaklah mudah. Ia lahir dari keluarga yang mengalami berbagai kesulitan ekonomi dan harus bekerja keras untuk mencapai mimpinya di dunia musik. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat menyanyi, tetapi kesuksesan barunya datang setelah ia menarik perhatian produser legendaris Tommy Mottola, yang kemudian membawanya ke dunia musik profesional.
Pada awal 2000-an, ia mengalami masa sulit setelah album Glitter gagal di pasaran dan mengalami gangguan emosional yang membuatnya harus menjalani pemulihan.