Benda masif seperti Bumi atau Matahari melakukan hal yang sama terhadap ruang-waktu. Semakin besar massanya, semakin besar pula kelengkungannya, dan semakin kuat efek gravitasinya.
Teori ini pertama kali diuji pada Gerhana Matahari tahun 1919, di mana cahaya bintang ternyata benar-benar melengkung saat melewati Matahari—persis seperti yang diprediksi Einstein.
Sejak saat itu, Teori Relativitas Umum menjadi dasar bagi pemahaman modern tentang gravitasi.
3. GPS: Tanpa Einstein, Kita Bisa Tersesat 10 KM per Hari
Saat kita membuka Google Maps, kita mengandalkan GPS untuk mengetahui lokasi kita dengan akurat. Tapi tanpa Einstein, titik di peta bisa meleset hingga 10 kilometer per hari.
Kenapa? Karena satelit GPS mengorbit di luar angkasa, di mana gravitasi lebih lemah. Akibatnya, waktu di satelit berjalan lebih cepat sekitar 38 mikrodetik per hari dibandingkan di Bumi.
Jika efek ini tidak diperhitungkan, posisi kita di GPS akan terus melenceng. Untungnya, sistem navigasi menggunakan persamaan Einstein untuk mengoreksi perbedaan waktu ini.
4. Lubang Hitam: Prediksi Einstein yang Baru Terbukti 100 Tahun Kemudian
Dalam persamaan relativitasnya, Einstein menemukan bahwa gravitasi yang sangat kuat bisa menciptakan lubang hitam—benda yang begitu padat hingga bahkan cahaya tidak bisa lolos darinya.
Tapi Einstein sendiri ragu. Ia berpikir bahwa lubang hitam mungkin hanya hasil perhitungan matematis yang tidak nyata.
Baru pada tahun 2019, gambar pertama lubang hitam berhasil diambil oleh teleskop Event Horizon. Dan di tahun 2022, lubang hitam di pusat galaksi kita, Sagittarius A, berhasil difoto.
Dunia tercengang. Einstein benar. Bahkan setelah satu abad, teorinya masih terbukti benar.
5. Waktu Bisa Melambat: Perjalanan Waktu Itu Nyata
Relativitas membuktikan bahwa waktu bukanlah sesuatu yang tetap.