MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Tanggal 14 Maret bukan tanggal biasa. Di tanggal ini pada tahun 1879. seorang anak lahir di Ulm, Jerman. Tidak ada yang menyangka bahwa ia akan tumbuh menjadi ilmuwan terbesar sepanjang sejarah, Albert Einstein.
Jenius yang menulis ulang hukum gravitasi, membuat kita memahami bahwa waktu bisa melambat dan ruang bisa melengkung. Melalui Teori Relativitas Umum, Einstein membuktikan bahwa gravitasi bukan sekadar gaya tarik antar benda, tetapi efek dari kelengkungan ruang-waktu itu sendiri.
Dari GPS di ponsel, hingga teknologi modern lainnya, semua masih menggunakan persamaan Einstein hingga hari ini.
Lantas, bagaimana teori ini ditemukan? Dan bagaimana masih mengendalikan dunia modern?
Awali harimu di 14 Maret dengan mengenang sang jenius dari Jerman yang lahir tepat hari ini!
1. Fakta Menarik: Einstein Dulu Dianggap Bodoh
Mungkin sulit dipercaya, tapi Einstein kecil dianggap lamban dalam belajar.
Ia baru bisa berbicara dengan lancar di usia 4 tahun, dan gurunya pernah berkata bahwa ia tidak akan bisa menjadi orang sukses.
Tapi Einstein bukan bodoh—ia hanya memiliki cara berpikir yang berbeda. Ia tidak suka menghafal, lebih suka berpikir mendalam. Ketika sekolah menuntut hafalan, ia justru sibuk membayangkan bagaimana rasanya mengejar cahaya dengan kecepatan cahaya.
Kebiasaan berpikir seperti itulah yang akhirnya membuatnya menemukan Teori Relativitas Khusus dan Umum, yang mengubah fisika selamanya.
2. Penemuan Relativitas: Mengubah Cara Kita Melihat Gravitasi
Sebelum Einstein, gravitasi dianggap seperti yang dijelaskan Newton: gaya tarik antara dua benda bermassa. Semakin besar massanya, semakin kuat tarikannya.
Tapi Einstein melihat sesuatu yang lebih dalam.
Ia menyadari bahwa gravitasi bukan sekadar "tarikan". Ia adalah efek dari kelengkungan ruang dan waktu akibat keberadaan massa.
Bayangkan ruang-waktu seperti selembar kain elastis. Jika kita meletakkan bola bowling di atasnya, kain akan melengkung. Jika kita meletakkan kelereng di dekat bola bowling, kelereng akan bergulir ke arah bola—bukan karena "tarikan", tapi karena ruang tempatnya berada telah melengkung.