MALANG, DISWAYMALANG.ID—"Cewek tuh lebih cocok masuk keperawatan, cowok ya teknik lah!"
Terdengar familiar? Pada momen-momen calon mahasiswa baru sibuk menentukan pilihan program studi kuliahnya seperti saat-saat sekarang ini?
Stigma gender dalam pemilihan jurusan masih sering kita temui. Itu faktanya. Seolah-olah ada batasan tak kasat mata yang memisahkan bidang studi untuk laki-laki dan perempuan.
Padahal, faktanya, dunia semakin berubah. Dan, stereotip ini justru bikin banyak orang ragu buat mengambil jurusan yang mereka minati.
Dari teknik sampai keperawatan, dari kuliner sampai desain, ada banyak sekali anggapan yang sebetulnya tidak berdasar.
Ini dia sembilan contoh stigma yang masih ada di dunia pendidikan dan mengapa kita harus move on dari pemikiran sempit seperti ini:
1."Teknik Itu Buat Cowok, Cewek Nggak Kuat!"
Stigma ini masih kuat sekali. Psdahal perempuan juga punya potensi besar di bidang teknik. Data dari Society of Women Engineers (2025) menunjukkan kalau jumlah mahasiswa teknik perempuan naik 20 persen dalam lima tahun terakhir. Bahkan, lulusan teknik perempuan dari MIT meningkat 30 persen tahun ini. Kenyataannya? Cewek bisa kok sukses di teknik!
2."Keperawatan Itu Pekerjaan Perempuan"
Data dari American Nurses Association (2025) menunjukkan kalau jumlah perawat laki-laki di AS udah naik jadi 16.persen, dari sebelumnya hanya 10% di tahun 2010. Di Indonesia juga mulai banyak cowok yang masuk keperawatan, tapi masih sering dianggap aneh. Padahal, pasien butuh perawat yang profesional, bukan yang harus sesuai gender tertentu!
3."Hukum Lebih Cocok Buat Cowok, Cewek Bakal Kalah Debat"
Siapa bilang? Menurut American Bar Association (2025), 54 persen mahasiswa hukum di AS sekarang adalah perempuan. Bahkan, jumlah hakim perempuan juga meningkat 25 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Cewek nggak cuma jago debat, tapi juga bisa jadi pembuat keputusan yang hebat.
4."Ekonomi dan Manajemen? Cowok Lebih Jago Hitung-hitungan!"
Padahal, studi dari Harvard Business Review (2025) menunjukkan kalau 40 persen CEO perempuan di dunia berasal dari jurusan ekonomi dan bisnis. Perempuan juga lebih unggul dalam manajemen SDM dan strategi bisnis berbasis empati, sesuatu yang sering diabaikan dalam dunia korporat.