Dangdut (1960-an, Indonesia)
Dangdut adalah musik khas Indonesia yang lahir dari perpaduan musik India, Malaysia, dan rock Barat. Nama “dangdut” berasal dari suara gendang (tabla), yaitu “Dang” dan “Dut” yang menjadi ciri khasnya.
Pada awalnya, dangdut lebih bernuansa Melayu, tetapi kini berkembang menjadi beragam aliran, seperti dangdut koplo dan dangdut remix. Beberapa musisi yang berperan besar dalam perkembangan dangdut antara lain Ellya Khadam, Rhoma Irama, Meggy Z, dan A. Rafiq.
Tahun 1970-an hingga 1980-an: Musik Semakin Beragam
Disko (1970-an)
Lahir di Amerika Serikat, disko menggabungkan unsur funk, soul, pop, dan salsa. Genre ini muncul sebagai respons terhadap dominasi musik dansa kulit putih dan rock di industri musik.
Beberapa ikon disko yang populer di era ini adalah Bee Gees, ABBA, dan Donna Summer.
Hip-Hop (1970-an – 1980-an)
Hip-hop lahir di The Bronx, New York City sebagai ekspresi anak muda kulit hitam terhadap penindasan dan diskriminasi. Musik ini menggabungkan rap, beatbox, serta elemen tarian dan grafiti.
Musisi hip-hop legendaris meliputi Tupac Shakur, Biggie Smalls, Ice Cube, Eazy-E, dan Eminem.
Pop (1980-an, Genre Dominan)
Pop, kependekan dari "populer", menjadi genre musik paling fleksibel dan banyak digemari. Musik pop mengadopsi elemen dari berbagai genre lain seperti jazz, elektronik, dan hip-hop, dengan melodi yang mudah diingat dan produksi yang lebih komersial.
Salah satu ikon terbesar genre ini adalah Michael Jackson, yang dijuluki "King of Pop." Lagunya “Billie Jean” menjadi hit besar dan menjadikannya artis Afrika-Amerika pertama yang videonya diputar reguler di MTV.
Tahun 1990-an hingga 2000-an: Era Digital dan Globalisasi Musik
Electronic Dance Music (EDM) – 1990-an
EDM berkembang sejak awal 1990-an di Amerika Serikat dan Eropa melalui budaya rave dan klub malam. Musik ini semakin populer di era 2000-an dengan DJ terkenal seperti Avicii, The Chainsmokers, dan David Guetta.