KLOJEN, DISWAYMALANG.ID--Bersamaan dengan peresmian operasi perdana KA Ijen Ekspres relasi Malang – Ketapang pada Minggu (2/2), PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengambil langkah proaktif guna mengantisipasi potensi gangguan. Khususnya, gangguan akibat bencana hidrometeorologi yang belakangan ini terjadi di wilayah Malang Raya.
Dengan kondisi Malang Raya yang memiliki banyak wilayah dataran tinggi yang rawan longsor dan banjir, berbagai strategi mitigasi telah diterapkan demi memastikan perjalanan KA tetap aman dan lancar.
Salah satu langkah pencegahan yang dilakukan adalah menyiagakan Stasiun Jaga Daerah Khusus di area rawan untuk memantau kondisi lapangan secara intensif.
BACA JUGA:KA Ijen Ekspres Relasi Malang–Ketapang Resmi Beroperasi, Langsung Terisi Hampir 70 Persen Full
Strategi Mitigasi dan Kesiapan Peralatan Darurat
Sebagai bentuk kesiapan menghadapi potensi gangguan jalur, PT KAI Daop 8 juga telah menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS), yang terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi untuk jembatan, alat penambat rel, serta berbagai peralatan darurat lainnya.
Selain itu, KAI Daop 8 juga menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi terkini mengenai potensi bencana serta kondisi cuaca ekstrem.
Langkah ini merupakan upaya proaktif guna menjaga keselamatan perjalanan KA, khususnya di jalur yang menjadi perhatian khusus.
KA Ijen Ekspres relasi Malang - Ketapang-Metta/Disway Malang-
Perubahan Pola Operasional
Terkait kondisi jalur rel di Kabupaten Grobogan yang terdampak banjir beberapa hari lalu, hingga kini jalur tersebut masih belum dapat dilewati. Sebagai respons terhadap situasi ini, PT KAI Daop 8 Surabaya menerapkan perubahan pola operasional untuk KA jarak jauh yang biasanya melintasi jalur utara, dengan mengalihkan perjalanan melalui jalur selatan atau sebaliknya.
“Di Daop 8 Surabaya, setiap hari terdapat KA jarak jauh yang biasanya melintasi jalur utara. Namun, akibat kondisi tersebut, kami mengubah pola operasinya melalui jalur selatan sebagai alternatif,” jelas Luqman Arif, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya.
Akibat perubahan ini, jarak tempuh KA jarak jauh menjadi lebih panjang, yang mengakibatkan keterlambatan kedatangan sekitar 60 menit.
Komitmen KAI Daop 8 untuk Keselamatan dan Kelancaran Perjalanan
Dengan berbagai langkah mitigasi yang telah diterapkan, PT KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk terus meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan KA.