MALANG, DISWAYMALANG.ID--Di dunia yang didominasi oleh pengguna tangan kanan, individu kidal selalu menarik perhatian. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mendalam: apakah dominasi tangan kanan terjadi secara kebetulan atau merupakan hasil seleksi alam?
Dengan jumlah orang kidal yang hanya mencapai 10-12.persen di dunia Barat dan kurang dari 5.persen di Tiongkok, minoritas ini kerap dianggap "istimewa" sekaligus menghadapi stigma budaya.
Secara historis, tangan kanan sering diasosiasikan dengan kompetensi dan keahlian, sementara tangan kiri kerap dikaitkan dengan konotasi negatif. Sebagai contoh, dalam bahasa Spanyol, kata "zurdo" yang berarti kidal juga menjadi sinonim untuk sifat-sifat seperti jahat atau menyimpang, sebagaimana dicatat oleh Royal Spanish Academy.
Narasi serupa juga ditemukan dalam ajaran Kristen pada awal mula, di mana orang saleh digambarkan berada di sisi kanan Tuhan, sementara mereka yang terkutuk berada di sebelah kiri.
Bahkan dalam budaya Timur, termasuk Islam, tangan kiri digunakan untuk fungsi yang dianggap tidak bersih, seperti membersihkan diri setelah buang air besar.
Warisan Biologi atau Pilihan Adaptif?
--istockphoto/sellmaksan
Pertanyaan mendasar yang kerap muncul adalah: mengapa mayoritas manusia menggunakan tangan kanan? Berbagai hipotesis telah diajukan untuk menjawab fenomena ini.
Hipotesis Genetik
Salah satu teori menyebutkan bahwa kondisi kidal mungkin terkait dengan faktor genetik, khususnya pada kromosom seks. Namun, hipotesis ini masih menuai perdebatan.
Meskipun tingkat testosteron yang lebih tinggi pada pria sering dikaitkan dengan prevalensi kidal, fakta bahwa perempuan juga bisa kidal membantah teori yang hanya berfokus pada kromosom Y.
Selain itu, kondisi kidal lebih sering ditemukan pada kembar, bayi prematur, dan individu yang mengalami stres atau hipoksia janin. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan selama perkembangan juga memiliki peran penting.
Hipotesis Adaptif
Hipotesis lain berfokus pada keuntungan evolusi dari penggunaan tangan kanan. Dalam konteks sejarah, manusia menggunakan tangan kanan untuk menyerang dan tangan kiri untuk memegang perisai, melindungi sisi kiri tubuh yang lebih rentan karena posisi jantung.
Postur tegak manusia juga membuat bagian dada lebih terekspos, sehingga penggunaan tangan kanan dianggap lebih strategis untuk bertahan hidup.