Dalam hal penanganan korban kebakaran, perlu pendekatan holistik, mencakup aspek fisik dan psikologis. Luka bakar tidak hanya menimbulkan bekas di tubuh, tetapi juga sering menyisakan trauma mendalam.
"Kita harus mendukung mereka dengan tidak memunculkan kembali memori buruk atau memperparah kondisi psikologis korban melalui komentar yang tidak sensitif,” tambahnya.
Terkait peran MDMC Muhammadiyah, Zakarija menjelaskan bahwa edukasi masyarakat menjadi prioritas.
Pelatihan dan simulasi kebakaran di berbagai daerah telah dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Ia juga mendorong rumah tangga untuk memiliki alat pemadam kebakaran sederhana dan memahami cara menggunakannya.
Langkah kecil seperti ini dapat membawa dampak besar dalam mengurangi risiko kebakaran.
"Saya berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya mitigasi sebagai langkah utama menghadapi bencana. Bencana mungkin tidak bisa kita cegah sepenuhnya, tetapi risiko dan dampaknya bisa kita minimalisir dengan langkah yang tepat,” pungkasnya. (*)