KLOJEN, DISWAYMALANG.COM--Kota Malang tercatat mengalami penurunan angka inflasi tahunan untuk tahun 2024. Sebagaimana diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang Febrina, pada tahun 2024 angka inflasi terhadap indeks harga konsumen (IHK) tercatat 1,36 persen.
Angka inflasi ini tercatat lebih rendah daripada angka inflasi tahun 2023 yang tercatat mengalami inflasi tahunan sebesar 2,56 persen,” kata Febrina, saat menyampaikan gambaran perekonomian Kota Malang dan wilayah sekitarnya, akhir pekan ini.
Menurut Febrina, sepanjang 2024, pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di wilayah kerja (KPw) Bank Indonesia Malang (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Probolinggo) diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,9 persen year on year (yoy).
Jika mencapai batas bawah 5,1 persen, angka tersebut sedikit melambat dari tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,36 persen (yoy). Sebaliknya, jika mencapai batas atas 5,9 persen, maka terjadi peningkatan angka pertumbuhan ekonomi.
Febrina menambahkan. secara umum, perekonomian di wilayah kerja Bank Indonesia Malang pada tahun 2024 masih tumbuh positif. Terutama didorong oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, pertanian, penyediaan akomodasi dan makan minum.
Mengenai situasi petumbuhan ekonomi 2024 inu menurut Febrina juga terkait dengan kondisi nasional. Dilihat dari komponen pembentuknya, sepanjang tahun 2024 perlambatan terjadi pada konsumsi akhir rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto, seiring para pelaku bisnis dalam kondisi wait and see dengan pemilu dan pilkada.
Seiring dengan adanya pemilu dan pilkada, kata Febrina, terjadi perlambatan ekonomi yang lebih dalam, karena tertahan oleh konsumsi pemerintah .
"Pelambatan tersebut juga terindikasi dari pertumbuhan kredit sedikit termoderasi menjadi 13,49 persen (yoy, per posisi November 2024) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 16,01 persen (yoy, Des 2023), di tengah DPK yang terpantau tumbuh lebih tinggi sebesar 7,20 persen (yoy, per posisi November 2024), dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,33 persen (yoy, Des 2023),” beber Febrina.
Perempuan berhijab itu menambahkan, risiko kredit terpantau masih terkendali di bawah threshold. Yakni, di angka lima persen Adapun berdasarkan hasil rilis PDRB triwulanan terkini Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekonomi BI Malang pada triwulan III 2024 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Perekonomian pada triwulan III 2024 tumbuh sebesar 5,14 persen(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan II 2024 yang tumbuh sebesar 5,21.persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi terpantau lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional dan Jawa Timur, masing-masing sebesar 4,95 persen (yoy) dan 4,91 persen (yoy),” imbuh Febrina.
Perlambatan kinerja ekonomi pada triwulan III 2024, disebutkan Febrina disebabkan moderasi konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto, di tengah peningkatan konsumsi rumah tangga.(*)