Pada kesempatan tersebut, Didiek juga mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2025, PT KAI akan menggunakan bahan bakar biodiesel B40. Menggantikan B35 yang digunakan selama ini.
"BBM diesel B35 ini berasal dari 60 persen fossil dan 40 persen sawit. Ini sebagai upaya kami menjadikan kereta api sebagai transportasi yang lebih ramah lingkungan," jelasnya.
Hanya saja, lanjut dia, konsekuensinya adalah perawatan mesin yang biasanya enam bulan sekali menjadi tiga bulan. "Supaya keandalan sarana tetap berjalan dengan baik," tambahnya.
Meski ada perubahan jenis bahan bakar, Didiek memastikan hal ini tidak berdampak pada harga tiket. "Harga BBM relatif sama, sehingga tidak berpengaruh pada tiket," tandasnya. (*)