Meski konsep karnaval sudah ditentukan, Kamti belum menentukan nama yang tepat untuk acara tersebut. "Mau saya kasih nama karnaval kok biasa saja. Tapi mau saya kasih nama karnival kok terlalu tinggi. Kan acara ini tergolong masih pemula," tambahnya.
Saat berjalan-jalan di Lawang, Kamti menemukan kutipan inspiratif dari bupati Malang terdahulu, Ibnu Rubianto, yang berbunyi "Kabupaten Malang Sesungguhnya Adalah Pesona Indonesia". Kutipan ini menginspirasi Kamti untuk menggunakan kata "Pesona" sebagai ide dasar nama acara karnaval yang akan diselenggarakan.
Setelah melalui proses pencarian nama yang cukup panjang, Kamti akhirnya memilih "Pesona Gondanglegi" sebagai nama resmi acara karnaval.
Studi Banding Dulu
Setelah menetapkan nama "Pesona Gondanglegi", Kamti mengajak seluruh perangkat desa untuk melakukan studi banding ke Wonosobo. Hasilnya, Kamti dan perangkat desa bersepakat untuk membuka acara "Pesona Gondanglegi" dengan pertunjukan balon udara.
Tidak hanya melakukan studi banding, di Wonosobo Kamti beserta perangkat desa juga mempelajari teknik pembuatan balon udara selama 2 hari. Balon itu nantinya akan digunakan sebagai pertunjukan pembuka acara Karnaval Pesona Gondanglegi.
Sebelum hari pelaksanaan acara, Kamti bersama perangkat desa rutin berkumpul setiap selesai bekerja untuk membuat balon udara dari kertas. "Balon udara yang kami buat terbuat dari kertas, bukan dari plastik atau karet," kenangnya.
Waktu pelaksanaan pun disepakati, yaitu 11 November 2011, yang dapat ditulis 11-11-11. Nama yang unik dan mudah diingat oleh masyarakat. Usulan ini disetujui.
Sejak itu, Pesona Gondanglegi pun menjadi acara tahunan yang selalu ditunggu. Hanya dua tahun pandemi Covid 19 saja mereka libur. (*)