MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Academic Creativity Fair 2025. Menampilkan berbagai media pembelajaran kreatif untuk menjawab tantangan pembelajaran abad ke-21. Sekaligus memperlihatkan inovasi pendidikan berbasis kebutuhan nyata di lapangan.
Alumni Turun Langsung Menilai Karya Mahasiswa
Pameran ini menghadirkan tiga alumni Sosiologi UM, yaitu Rohmatul Khasanah SPd, Dian Jaya Wardani SPd, dan Afrina Hanifah M SPd. Mereka tidak hanya berbagi pengalaman dunia kerja, tetapi juga memberikan penilaian langsung terhadap karya mahasiswa.
“Alumni yang kami undang juga akan menilai karya mahasiswa,” ujar Desy Santi Rozakiyah SPd MPd, dosen Sosiologi UM sekaligus ketua pelaksana pameran yang digelar di Aula Ki Hajar Dewantara, Kamis (11/12).
BACA JUGA:UM Gelar Workshop Penguatan Kompetensi Penguji UKIN UKPPPG 2025
Desy menjelaskan, pelibatan praktisi sangat penting untuk memastikan setiap karya relevan dengan kebutuhan pendidikan. Ia menambahkan, karya terbaik akan dipajang permanen di Laboratorium Sosiologi UM sebagai bentuk apresiasi dan inspirasi bagi mahasiswa angkatan berikutnya.
Dua Jenis Karya: Skala Besar dan Karya Kelompok
Mahasiswa memamerkan dua kategori karya:
- Karya besar, hasil kolaborasi seluruh mahasiswa dalam satu kelas.
- Karya kecil, yang dikembangkan oleh kelompok-kelompok kecil.
Total empat kelas yang berpartisipasi menghasilkan empat karya besar berbeda, yang semuanya ditampilkan dalam pameran tahun ini.
Dari Sosioremi hingga Podcast: Ragam Media Pembelajaran Inovatif
Beragam inovasi menarik ditampilkan, mulai karya fisik hingga digital, seperti:
- Sosioremi, modifikasi kartu remi yang dirancang menjadi media pembelajaran teori sosiologi.
- Sosiologi Bowling, permainan bowling yang diadaptasi menjadi alat ajar berbasis permainan.
- Podcast tematik, membahas isu-isu sosial dari sudut pandang mahasiswa.
- Video pembelajaran kreatif, yang dibuat untuk meningkatkan minat siswa dalam memahami materi analisis sosial.
BACA JUGA:UM–PT Garam Teken MoU, Dorong Kemandirian Garam Nasional lewat Riset dan Penguatan SDM
Desy menyebut karya fisik berpotensi dipatenkan, sementara karya digital memiliki peluang dikembangkan sebagai konten edukasi berkelanjutan. “Produk digital juga punya peluang yang sama untuk dikomersialkan, terutama membantu guru di sekolah,” jelasnya.
Dukung SDGs 4: Pendidikan Bermutu
Academic Creativity Fair 2025 juga menjadi bentuk nyata komitmen UM terhadap SDGs poin 4 (Pendidikan Bermutu). Melalui media pembelajaran inovatif ini, mahasiswa diharapkan mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif, relevan, dan bermakna bagi siswa. Sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran sosiologi di berbagai jenjang pendidikan.
Pameran ini tidak hanya memamerkan kreativitas mahasiswa, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan alumni dapat menghadirkan inovasi yang berdampak langsung pada dunia pendidikan.
Academic Creativity Fair 2025 menjadi bukti bahwa mahasiswa Sosiologi UM siap berkontribusi pada pengembangan media pembelajaran masa depan.