1 tahun disway

Gairah Anak Muda dalam Festival Dalang Muda Jawa Timur 2025: Mainkan Wayang, Sampaikan Nilai Moral

Gairah Anak Muda dalam Festival Dalang Muda Jawa Timur 2025: Mainkan Wayang, Sampaikan Nilai Moral

DUA WAYANG BUTO beradu kesaktian di tangan dalang muda Aksana Bagus Dewangga yang membawakan lakon Kikis Tunggorono pada Selasa, 18 November 2025.---Tirtha Nirwana Sidik-Harian Disway-

Inspirasi Dalang Senior

Kula menika utusan saking Trajutrisna (Saya ini utusan dari Trajutrisna),” tutur Aksana Bagus Dewangga sambil memainkan wayang. Remaja 17 tahun itu adalah salah satu peserta Festival Dalang Muda Jawa Timur yang unjuk kebolehan pada Selasa lalu.

Kepada Harian Disway yang menemuinya usai pentas, Bagus mengatakan, lakon yang ia bawakan hari itu berjudul "Kikis Tunggorono". Itu adalah kisah perebutan wilayah antara dua kerajaan.

“Yang berebut wilayah adalah Kerajaan Trajutrisna dan Kerajaan Pringgondani. Nah, wilayah Tunggorono itu sebenarnya ada di Pringgondani yang rajanya adalah Gatotkaca,” papar Bagus.

SINDU PARWOTO (tengah, kaus merah) bersama para peserta Festival Dalang Muda Jawa Timur di Gedung Teater Cak Durasim pada Selasa, 18 November 2025.-Tirtha Nirwana Sidik-Harian Disway-

Kerajaan Trajutrisna yang dipimpin oleh Sitija atau Boma Narakasura berusaha keras merebut Tunggorono dari Pringgondani. Dalam perseteruan itu, Kresna mencoba menengahi. 

Ksatria yang dituakan oleh banyak tokoh di jagat pewayangan itu mendamaikan dua kerajaan dan memberikan solusi yang tepat. Yakni menegaskan kembali Tunggorono sebagai bagian dari Pringgondani. 

Bagus menyukai wayang sejak duduk di bangku kelas 4 SD. Dalang favoritnya adalah Anom Suroto dan Manteb Soedharsono. “Ki Anom terkenal dengan suara emasnya, sedangkan Ki Manteb memiliki teknik sabet wayang yang mumpuni,” ungkapnya.

Tidak ada dalang yang tak punya bekal. Itu juga yang terjadi pada Bagus. Siswa SMA Negeri 3 Ponorogo itu belajar mendalang di Sanggar Seni Pedalangan Pasopati Ponorogo.

Ia bergabung di sana sejak SD. Di sanggar itulah Bagus mencari bekal dan menempa diri agar menjadi dalang yang hebat.

Dalam perjalanannya menjadi dalang, Bagus sudah banyak memainkan lakon pewayangan. Sejauh ini, lakon yang paling ia sukai adalah Dewa Ruci.

“Saya menyukai cerita itu karena mengisahkan tentang perjuangan seorang murid yang mencari ilmu,” ungkapnya.

Laman resmi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI menuliskan Dewa Ruci sebagai tokoh yang membimbing Bima atau Werkudara. Ia menjadi penolong Bima saat menjalankan misi mencari air suci kebijaksanaan.

Misi itu dimandatkan oleh Btara Durna. Namun, sebenarnya Durna menyimpan niat jahat karena menginginkan Bima binasa. Dalam misi itulah Bima bertemu dengan Dewa Ruci yang mengajarkan banyak ilmu. Seperti hakikat hidup, kesempurnaan, dan kebenaran sejati.

Tokoh Dewa Ruci dalam pewayangan Jawa Timur digambarkan sebagai sosok yang mengajarkan bahwa kebijaksanaan tidak dicari di luar, tetapi dalam diri sendiri. 

Sumber: harian.disway.id