1 tahun disway

Hari Tasu’a & Asyura 1447 H, Berikut Keistimewahan Dua Hari Mulia Penuh Ampunan di Bulan Muharam

Hari  Tasu’a & Asyura 1447 H, Berikut Keistimewahan Dua Hari Mulia Penuh Ampunan di Bulan Muharam

--

Nawaitu ṣawma ghodin ‘an aḥadin tas‘ah min Muḥarrama sunnatan lillāhi ta‘ālā  

Artinya: “Aku niat puasa sunnah esok hari di Tasu’a, 9 Muharram karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Asyura (10 Muharram):

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ عَاشِرَةٍ مِنْ مُحَرَّمٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى  

Nawaitu ṣawma ghodin ‘an ‘āsyaratin min Muḥarrama sunnatan lillāhi ta‘ālā  

Artinya: “Aku niat puasa sunnah esok hari di Asyura, 10 Muharram karena Allah Ta’ala.”

Amalan-Amalan Mulia di Hari Tasu’a dan Asyura

Selain berpuasa, terdapat banyak amalan yang dianjurkan untuk menghidupkan semangat spiritual di dua hari tersebut:

1. Memperbanyak dzikir dan istighfar – Sebagai bentuk taubat dan pengharapan ampunan dari Allah SWT.

2. Membaca Al-Qur’an dan memperbanyak tilawah – Menghidupkan hati dengan kalam-Nya di hari-hari penuh pahala.

3. Memberi sedekah – Menyantuni fakir miskin dan anak yatim, sebagaimana Rasulullah SAW sangat menganjurkan kebaikan sosial di hari-hari istimewa.

4. Menjalin silaturahmi dan berbagi makanan – Menyebarkan kedamaian dan kasih sayang antarsesama.

5. Mandi pagi (ghusl) dan berhias secukupnya – Sebagai bentuk syukur dan penghormatan terhadap hari mulia.

Bulan Muharram adalah pembuka tahun dalam kalender Hijriah—bulan penuh harapan, doa, dan pembaruan diri. Tasu’a dan Asyura bukan sekadar sejarah masa lampau, tetapi pengingat abadi bahwa Allah Maha Pemaaf dan senantiasa memberi kesempatan kepada hamba-Nya yang ingin berubah.

Momentum ini mengajak umat Islam untuk hijrah secara batin: meninggalkan kebiasaan buruk, memperbaiki amal, mempererat ukhuwah, dan kembali menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan. 

Sumber: nuonline