Cuaca Terik, Risiko ISPA Meninggi: Kenali 9 Langkah Ampuh untuk Melindungi Pernapasan
Ilustrasi infeksi saluran pernapasan--foto: alodokter.com
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Gelombang panas ekstrem yang melanda beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran akan melonjaknya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Suhu udara yang mencapai 35°C atau lebih, disertai polusi dan angin kering, dianggap memperburuk kondisi kesehatan pernapasan masyarakat perkotaan.
Menurut otoritas kesehatan DKI Jakarta, sejumlah faktor ikut mendorong peningkatan kasus ISPA. Antara lain, polusi udara memburuk, musim kemarau kering, serta menurunnya daya tahan tubuh.
Faktor lingkungan dan cuaca ekstrem dapat mempengaruhi karakteristik udara dan jumlah agen biologis penyebab infeksi di udara sekitar.
BACA JUGA:Mitos vs Fakta: Benarkah Sering Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Berbahaya?
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa cuaca panas yang dirasakan sekarang ini disebabkan oleh pergeseran posisi matahari ke selatan Indonesia.
Sehingga, area langit cenderung bebas awan dan sinar matahari langsung menembus permukaan bumi tanpa penghalang. Kondisi ini diprediksi akan sedikit mereda saat memasuki periode hujan pada akhir Oktober hingga awal November.
BACA JUGA:BMKG Ingatkan Perubahan Cuaca Ekstrem, Slang Panas Menyengat, Sore Hujan dengan Petir
Apa Itu ISPA dan Gejalanya
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan. Mulai dari hidung dan tenggorokan hingga bronkus dan paru. Penyebabnya beragam, bisa dari virus, bakteri, atau jamur, yang bisa menyebar melalui droplet. Bahkan dari udara tercemar, atau kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi.
Gejala ISPA yang umum dijumpai meliputi batuk (kering atau berdahak), hidung tersumbat, sakit tenggorokan, demam, sesak napas, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, lemas, suara serak, pilek atau sinusitis. Bahkan mual dan kehilangan nafsu makan.
Jika seseorang mengalami satu atau lebih dari gejala tersebut secara berkelanjutan, sebaiknya segera mencari layanan kesehatan.
9 Cara Mencegah ISPA Saat Cuaca Panas
Berikut langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan agar risiko terkena ISPA saat musim panas ekstrem dapat dikurangi.
1. Cukupi Asupan Air
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Idealnya sekitar 2 liter atau lebih per hari saat kondisi panas. Hidrasi membantu menjaga kelembapan saluran pernapasan dan melarutkan lendir sehingga mencegah penumpukan iritan.
2. Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar
Saat berada di luar ruangan, terutama di daerah berdebu atau padat polusi, memakai masker bisa menyaring partikel mikro penyebab iritasi dan infeksi.
3. Perhatikan Ventilasi dan Kualitas Udara Dalam Ruangan
Bukalah jendela saat udara luar cukup bersih. Gunakan kipas atau AC dengan filter yang terawat, serta hindari merokok atau sumber asap dalam ruangan tertutup.
4. Menjaga Kebersihan Diri Secara Rutin
Mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh benda di tempat umum dan menghindari menyentuh wajah adalah hal sederhana tetapi sangat efektif.
5. Konsumsi Makanan Seimbang & Nutrisi Pendukung
Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan makanan kaya vitamin (seperti vitamin C, E, A), serta antioksidan untuk memperkuat sistem imun. Dan juga hindari makanan iritan seperti berminyak atau pedas berlebihan.
6. Istirahat yang Cukup
Tidur 7-8 jam sehari dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal. Kurang tidur dapat melemahkan daya tahan terhadap infeksi.
7. Hindari Aktivitas Berat di Siang Hari
Sebaiknya kurangi paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Jika harus ke luar, gunakan pelindung seperti topi, payung, pakaian berlengan panjang, dan sering-sering istirahat.
8. Rutin Berolahraga Ringan dalam Lingkungan Terkontrol
Aktivitas fisik moderat seperti berjalan pagi atau senam ringan dalam ruangan dapat membantu memperkuat daya tahan tanpa memaksakan tubuh.
Sumber: disway.id
