UB Jadi Tuan Rumah Konferensi TEFLIN ke-71, 630 Delegasi 14 Negara Bahas AI dan Pembelajaran Bahasa Inggris
Kampus UB menjadi tuan rumah The 71st TEFLIN International Conference 2025--
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID - Universitas Brawijaya (UB) melalui Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Teaching English as a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) ke-71. Konferensi ini berlangsung pada 8–10 Oktober 2025 di Gedung Samantha Krida, Kota Malang.
Ajang akademik bergengsi ini diikuti 630 peserta dari 14 negara, meliputi dosen, peneliti, dan praktisi pendidikan bahasa dari berbagai universitas dunia. Tema yang diangkat, “Deep Learning and Artificial Intelligence in Education”, menjadi refleksi penting terhadap pergeseran paradigma pengajaran Bahasa Inggris di era digital dan kecerdasan buatan (AI).
Konferensi ini diikuti lebih dari 630 peserta dari 14 negara. Yang terdiri atas dosen, peneliti, guru, serta praktisi pendidikan bahasa dari dalam dan luar negeri.
Ketua Panitia TEFLIN 2025, Prof Dr Zuliati Rohmah, MPd, menjelaskan, tema konferensi ink selaras dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menekankan pentingnya pembelajaran bermakna di era digital.
“Tema ini juga relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini,'' katanya.
''Kami ingin guru tidak sekadar menggunakan teknologi, tapi memanfaatkannya untuk memperkuat critical thinking dan kreativitas,” tambahnya.
Sementara itu, Dekan FIB UB, Dr Sahiruddin SS, MA, PhD., menyebut bahwa kepercayaan untuk menjadi tuan rumah TEFLIN merupakan bentuk pengakuan terhadap kapasitas akademik dan reputasi UB di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami ingin UB menjadi pusat inspirasi dalam menghadapi era AI dan deep learning,'' ujarnya. Dia juga menyebut, konferensi ini menjadi momentum penting bagi guru dan dosen untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.
Selain menghadirkan ratusan pembicara nasional, konferensi ini juga menampilkan tokoh pendidikan global. Termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mu’ti, yang menjadi pembicara kunci.
Melalui TEFLIN 2025, UB tidak hanya menegaskan perannya sebagai pusat akademik unggul di bidang kebahasaan dan pendidikan digital, tetapi juga mendorong kolaborasi internasional untuk mencetak guru dan pendidik yang siap menghadapi era pembelajaran berbasis teknologi dan kecerdasan buatan. (ab)
Sumber:
